Beberapa orang Farisi yang turut dengan orang banyak itu minta Yesus menegor murid-murid-Nya itu. Dengan penuh wibawa Yesus tegaskan, Aku berkata kepadamu:"Jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak." Â Roh kejahatan juga bergerak. Operasi senyap, "Aksi EmKaCe 154" mengendap-endap merayap melebarkan sayap. Aksi emoh kalah cepat, Jumat tanggal lima belas bulan empat jam 15-an tidak boleh gagal. Yesus harus dibunuh.
Beberapa hari lagi, "Aksi EmKaCe 154" akan mengubah teriakan orang banyak  "Hidup Yesus" menjadi "Bunuh Yesus! Bunuh Yesus!" Puja-puji  kesetiaan murid-murid-Nya tidak akan tahan uji dan tidak terbukti. Mereka akan seperti anak ayam kehilangan induknya. Mereka pada lari sembunyi menyelamatkan diri, saat Yesus dikerek naik ke tempat tinggi. Salib.
Nah apapun yang terjadi, tetap bersemboyankah "pejah gesang ndherek Gusti?" Sungguhkah setia mengikuti Yesus sampai mati? Akankah kristiani dari lahir, nikah dan mati?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H