Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siapa Kukandung: Yesus, Allah atau Setankah?

25 Maret 2022   10:27 Diperbarui: 25 Maret 2022   10:29 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merespon Zakharia, kemudian malaikat menjelaskan "Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi. Karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya." Kepada Maria, Gabriel kemudian menerangkan "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah."

Dampak yang harus dialami  Zakharia karena  ketidakpercayaannya, dituliskan " Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata. Zakharia memberi isyarat kepada mereka. Ia jadi bisu. Sementara Maria yang percaya menerima peneguhan dari Gabriel "Sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya. Inilah bulan keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."

Kisah pemberitahuan kelahiran Yohanes Pembabtis  ditutup dengan kalimat  "Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya:"Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang." Sedangkan pemberitahuan tentang kelahiran Yesus diakhiri persetujuan Maria "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu."

Dengan membandingkan dua kisah kelahiran Yohanes Pembabtis dengan kelahiran Yesus, dengan tegas, dan jelas diwartakan siapa Yohanes Pembabtis, siapa Yesus dan siapa sejatinya yang mesti diikuti. Injil hari ini menawarkan jawaban. Bukan Yohanes Pembabtis. Melainkan Yesus.

Sejak dulu, kini dan nanti ke depan, Yesuslah yang mesti diikuti. Yesus akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Kepada-Nya,Tuhan Allah akan mengaruniakan takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Yesus akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya. Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan. Siapa percaya kepada-Nya mengalami hidup kekal, hidup bersama Allah.

Maria telah mengamini kabar keselamatan yang demikian itu. Dan siapapun berlaku seperti Maria, Roh Kudus yang menaungi Maria, akan membuatnya seperti Maria : mengandung, berisi dan memuat Yesus dalam kehidupannya. Siapa  mengandung, berisi dan memuat Yesus dalam kehidupannya, dapat  melahirkan-Nya, memperlihatkan-Nya, menyatakan-Nya dan mengejawantahkan-Nya.

Itulah kabar sukacita. Roh Kudus masih setia berkarya pada zaman ini juga. Roh yang memampukan mereka yang menerima Allah dalam Yesus, mengandung Allah. Hanya mereka yang "hamil", berisi Allah, dapat melahirkan Allah, memperlihatkan  Allah! Yang mengandung Yesus, melahirkan Yesus!

Siapa kukandung : Yesus, Allah atau setankah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun