Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Akankah Beragama Seperti Ahli-Ahli Taurat dan Orang-Orang Farisi?

23 Maret 2022   11:54 Diperbarui: 23 Maret 2022   12:10 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

takjub mendengar pengajaranNya. Karena Yesus mengajar  sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat.  Ketika mengajar, biasanya ahli-ahli Taurat berkata: 'Musa berkata: ...' (bdk. Mat 19:7 22:24), tetapi Yesus : 'Aku berkata: ...".Seperti dalam teks Injil hari ini, Yesus berkata :" Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi."

Yesus mau meluruskan anggapan mereka. "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.", tegas-Nya.

Keadaan yang dihadapi orang-orang yang mengikuti Yesus, mirip yang dihadapi-Nya. Mendapat hambatan, tentangan, tekanan dan ancaman dari orang-ornag Yahudi. Orang-orang Yahudi sebagaimana telah menolak Yesus, mereka juga menolak kehadiran pengikut-Nya. Salah paham tentang kehadiran Yesus dan pengikut-Nya, mau diluruskan. Yesus adalah penggenap hukum Taurat atau kitab para nabi. Bukan perongrong.

Dengan lantang, Yesus menegaskan "siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga." Melakukan dan mengajarkan, ini komplit, genap.

Sebab ada yang melakukan namun tidak mengajarkan. Ada pula yang mengajarkan tetapi tidak melakukan. Banyak orang memiliki pengetahuan akan kebaikan, tetapi tidak melakukan kebaikan. Ada yang menekankan hal-hal kecil, tetapi melupakan hal esensial yang justru merupakan hal terbesar dan mendasar untuk kehidupan. Ada yang memandang keselamatan ditentukan oleh prestasi kebaikan yang dilakukan dengan melupakan sejatinya keselamatan adalah karunia belaka. Imanlah yang menyelamatkan. Iman yang mengejawantah dalam tindakan.

Yesus mengajarkan dan melakukan semangat dasar Taurat. Secara radikal Yesus mentaati-Nya. Kebenaran-Nya melebihi kebenaran ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Kebenaran yang berdasarkan penyerahan diri, ketaatan iman yang muncul dari hati dan bukan ketaatan lahiriah. Keselamatan kekal bukan karena berprestasi telah mengikuti aturan agama senjlimet-njlimetnya. Yesus mengajak kembali kepada yang hakiki sejati dari Taurat, hukum ilahi.

Seperti   bapak yang menegur ibu itu, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi tidak layak  dijadikan teladan hidup seturut Taurat atau kitab para nabi. Mereka adalah model negatip.

Akankah beragama seperti ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun