Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Akankah Beragama Seperti Ahli-Ahli Taurat dan Orang-Orang Farisi?

23 Maret 2022   11:54 Diperbarui: 23 Maret 2022   12:10 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bacaan  Rabu 23 Maret 2022

Mat 5:17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. 18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. 19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

Renungan

Dalam perjalanan naik bis umum, ketika anak balitanya menangis, seorang ibu mengikuti naluri keibuannya. Menyusui sang anak buah hatinya. Seorang bapak melihatnya. Tindakan itu diprotesnya. Dikatakan ibu itu telah melanggar ketentuan yang jelas-jelas terpampang di kaca jendela.

Ya ampun betapa piciknya pemahaman bapak itu. Bagaimana dapat menyusui anak kesayangannya tanpa "mengeluarkan" anggota badan, buah dadanya? Pastilah tak terbersit dalam benak ibu itu untuk memperlihatkan, buah dadanya.

Godaan terbesar kaum agamawan adalah berkiblat pada kesalehan ritual lahiriah. Dengan kesalehan asesorisnya merasa punya hak, wewenang untuk menghakimi, memvonis dan  menghukum liyan tidak saleh. Meski merasa lebih agamawan, yang jelas  bapak itu sedang menampilkan pikiran kotornya. Dia gagal paham. Tindakan keibuan, tindakan kehidupan dipandangnya sebagai tindakan pornoaksi. Tindakan mempertontonkan dan memamerkan buah dada kepadanya. Baper nian bapak itu. Dia gunakan peringatan di kaca jendela  "Dilarang mengeluarkan anggota badan", sebagai "ayat" legalisasi protes tegurannya. Bapak itu memposisikan diri sebagai orang yang taat aturan main hidup bersama dalam bis umum. Bapak itu mau memenuhi dan menggenapinya.

Bacaan Injil hari ini menarasikan bagaimana Yesus memandang hukum Taurat. Yesus datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Bukan untuk menggerogoti atau menguranginya. Yesus datang untuk memenuhi dan menggenapinya. Tentu tidak seperti yang dimaui dan diperankan oleh bapak itu.

Banyak ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang njlimet dengan hukum Taurat. Ahli-ahli Taurat adalah orang-orang yang menyusun rincian peraturan-peraturan Taurat. Orang-orang Farisi, adalah orang-orang yang memisahkan diri dari semua aktivitas kehidupan biasa untuk mentaati semua rincian peraturan. Prinsip dasar menguduskan hari sabat adalah tidak bekerja. Ahli-ahli Taurat membuat  keterangan terkait "tidak bekerja" misalnya tidak membawa beban. Berapa berat beban yang dilarang? Dibuatlah lebih lanjut takaran beban dimaksud. Dst

Bagi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kehidupan agama dan pelayanan kepada Allah merupakan persoalan ketaatan terhadap sekian banyak peraturan-peraturan legalistik. Mereka menganggap rincian peraturan-peraturan yang sejatinya remeh, picik secara hurufiah sebagai persoalan hidup atau mati yang menentukan tercapai tidaknya tujuan kekal mereka.

Yesus maksudkan produk rincian peraturan njlimet, amat sangat detil hurufiah, begitu membelenggu manusia. Keselamatan kekal tidak terkait dengan mengikuti bunyi aturan main tambahan, buatan manusia yang membebani kehidupan keseharian. Yesus mengembalikan kepada  pada roh jiwa, semangat dasar Taurat Musa.

Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi  menganggap Yesus membatalkan Taurat. Ia dipandang mengajarkan 'ajaran  baru' dan mengajarkannya dengan cara berbeda. Banyak orang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun