Injil Yohanes memberikan kesakisan iman bagaimana proses Andreas menjadi murid Yesus. Pada mulanya Andreas adalah murid Yohanes Pembaptis. Dengan rendah hati Yohanes Pembabtis menunjuk kepada Yesus, "Lihatlah Anak Domba Allah".Â
Yesuslah yang mesti diikuti. Andreas kemudain tinggalkan Yohanes Pembabtis dan ikuti Yesus. Saat tahu Andreas mengikuti-Nya dari belakang, Yesus berbalik, "Apakah yang kamu cari?". Andreas ingin tahu di manakah Yesus tinggal. Yesus mengajak, "Marilah dan kamu akan melihatnya." Ketika mengalami Yesus, Andreas memberitahu Petrus, "Kami telah menemukan Mesias". Andreas membawa Simon kepada Yesus.
Andreas dipilih Yesus menjadi salah seorang dari 12 rasul-Nya yang utama.Â
Dalam peristiwa mujizat pemberian makan lebih dari 5000 orang, Andreas mempunyai peranan dalam memperkenalkan anak yang membawa 5 roti jelai dan 2 ikan kepada Yesus, "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini...?"
Menurut tradisi, Andreas wafat sebagai martir di Patras, Acaia, (Yunani). Ia digantung pada sebuah saltire, salib yang berbentuk huruf "X". Selama 2 hari, dan selama itu ia terus berkotbah kepada khalayak yang datang menyaksikannya. Ia tidak dipaku melainkan diikat  pada salib, sehingga lebih lama ia menderita sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. Salib berbentuk X ini kemudian dikenal sebagai "Salib Santo Andreas".
Sungguhkah menghayati kristianitas sebagai panggilan? Sudahkah mensyukuri kristianitas sebagai karunia Allah? Pernahkah men-share pengalaman "Kami telah menemukan Mesias?" Sudahkah membawa liyan kepada Yesus? Siapkah dengan resiko -- disalibkan - Â kristianitas? Maukah menjadi Andreas-andreas masa kini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H