Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Maukah Menjadi Andreas-andreas Masa Kini?

30 November 2021   08:02 Diperbarui: 30 November 2021   08:05 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Injil Yohanes memberikan kesakisan iman bagaimana proses Andreas menjadi murid Yesus. Pada mulanya Andreas adalah murid Yohanes Pembaptis. Dengan rendah hati Yohanes Pembabtis menunjuk kepada Yesus, "Lihatlah Anak Domba Allah". 

Yesuslah yang mesti diikuti. Andreas kemudain tinggalkan Yohanes Pembabtis dan ikuti Yesus. Saat tahu Andreas mengikuti-Nya dari belakang, Yesus berbalik, "Apakah yang kamu cari?". Andreas ingin tahu di manakah Yesus tinggal. Yesus mengajak, "Marilah dan kamu akan melihatnya." Ketika mengalami Yesus, Andreas memberitahu Petrus, "Kami telah menemukan Mesias". Andreas membawa Simon kepada Yesus.

Andreas dipilih Yesus menjadi salah seorang dari 12 rasul-Nya yang utama. 

Dalam peristiwa mujizat pemberian makan lebih dari 5000 orang, Andreas mempunyai peranan dalam memperkenalkan anak yang membawa 5 roti jelai dan 2 ikan kepada Yesus, "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini...?"

Menurut tradisi, Andreas wafat sebagai martir di Patras, Acaia, (Yunani). Ia digantung pada sebuah saltire, salib yang berbentuk huruf "X". Selama 2 hari, dan selama itu ia terus berkotbah kepada khalayak yang datang menyaksikannya. Ia tidak dipaku melainkan diikat  pada salib, sehingga lebih lama ia menderita sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. Salib berbentuk X ini kemudian dikenal sebagai "Salib Santo Andreas".

Sungguhkah menghayati kristianitas sebagai panggilan? Sudahkah mensyukuri kristianitas sebagai karunia Allah? Pernahkah men-share pengalaman "Kami telah menemukan Mesias?" Sudahkah membawa liyan kepada Yesus? Siapkah dengan resiko -- disalibkan -  kristianitas? Maukah menjadi Andreas-andreas masa kini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun