Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Maukah Menjadi Andreas-andreas Masa Kini?

30 November 2021   08:02 Diperbarui: 30 November 2021   08:05 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bacaan Selasa 30  November 2021

Mat 4:18 Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. 19 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." 20 Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. 21 Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka 22 dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.

Renungan

Mengapa orang mengikuti Yesus Kristus, menjadi kristiani? Ada beraneka macam alasan awal seseorang menjadi kristiani. Kebanyakan karena keturunan. Orang tua kristiani membabtiskan anak-anaknya sejak bayi.  

Ada yang menjadi kristiani, karena pernah bersekolah di lembaga pendidikan kristiani; bekerja di perusahaan orang krsitiani; punya teman pacar kristiani; tinggal bersama atau bertetangga dengan orang kristiani;   pernah melihat dan mendengar kristianitas lewat media sosial komunikasi; pernah membaca buku kristiani atau Alkitab, kitab suci kristiani. Namun manakah alasan mendasar menjadi kristiani?

Bacaan Injil hari ini memberikan kesaksian akan proses kristianitas. Teks Injil hari ini menggambarkan semacam skema panggilan kristiani. Yesus berjalan-jalan, melihat dan memanggil. 

Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Yesus berkata: "Mari, ikutlah Aku ..."  Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka.

Berdasarkan teks itu, nampaklah bahwa kristianitas berpusat pada Yesus Kristus. Menjadi kristiani, mengikut Kristus adalah sebuah panggilan. Inisiatif panggilan itu dari Yesus sendiri. Menjadi kristiani adalah karya Yesus sendiri. Menjadi kristiani sejatinya sebuah karunia belaka.

Untuk apa murid-murid pertama dipanggil Yesus? Simon yang disebut Petrus, dan Andreas saudaranya dipanggil untuk menjadi penjala manusia. "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Demikian pula Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya. Dengan panggilan-Nya, Yesus mengangkat mereka dari penjala ikan menjadi penjala manusia.

Bagaimana reaksi mereka atas panggilan Yesus? Simon Petrus dan Andreas segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Bahkan Yohanes dan Yakobus lebih dari itu. Mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia. Ayah, hubungan kekerabatan yang lebih penting dari pekerjaan mereka tinggalkan dalam rangka mengikuti Yesus. Mereka yang dipanggil mengikuti Yesus, semuanya melepaskan hal-hal yang dapat menghambat kristianitasnya. Hambatan itu dapat berasal dari pekerjaan atau keluarganya.

Hari ini bertepatan dengan pesta Santo Andreas Rasul. Santo Andreas berasal dari Betsaida di Galilea, tanah Israel. Bersama Simon Petrus saudaranya, mereka teman sekota kelahiran dengan Filipus. Bersama dengan ibu mertua Petrus, mereka tinggal serumah, di kota Kapernaum. Mereka bekerja sebagai nelayan di danau Galilea.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun