Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yang Buka Hati, Mujizat Terjadi!

29 November 2021   08:21 Diperbarui: 29 November 2021   08:38 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bacaan Senin 29  November 2021

Mat 8:5 Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: 6 "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita." 7 Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya." 8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. 9 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." 10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel. 11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,

Renungan

Berpisah 23 tahun dengan ibu dan bertemu, bagaimana rasanya? Adalah Riatus Solikhah (23), sejak orok berpisah dengan ibu kandungnya. Warga Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur ini tak menyangka bakal bertemu dengan Yeti, ibu kandungnya. Sewaktu cuti hamil,  ibu angkatnya menyarankan agar Ria mencari ibu kandungnya sendiri. Ria tidak tahu alamat ibu kandungnya. Ia bingung hendak mencari ke mana.

Saat merapikan berkas-berkas di dalam lemarinya, ia menemukan kuitansi biaya persalinannya.  Atas saran suami, Ria menshare kuitansi itu ke grup Facebook Informasi Warga Jember (IWJ), Kamis 18 November 2021 sekitar pukul 07.30 WIB. Dari sanalah, proses pencarian ibu kandung Ria dilakukan denan bantuan para relawan grup Facebook (IWJ). Mereka berhasil menemukan ibu kandung Ria pada pukul 23.00 WIB. "Besoknya kami langsung dipertemukan," ujar Ria (lih.Kompas.com)

Andaikata Ria menutup diri pada saran ibu angkat dan suaminya, dapat dipastikan Ria tidak akan menemukan kembali ibu kandungnya. Sikap membuka diri pada masukan ibu angkat, suami dan gup IWJ, mengubah hidupnya.

Bacaan Injil hari ini menarasikan Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum. Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon  "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."

Perwira itu membuka diri. Ia berinisiatif mendatangi Yesus. Ia menshare keprihatinannya. Hambanya sakit lumpuh, terbaring dan menderita. Gayung bersambut. Yesus menanggapinya : "Aku akan datang menyembuhkannya!"

Perwira itu semakin membuka diri di hadapan Yesus. Meski seorang perwira, namun saat berhadapan dengan Yesus, ia tahu menempatkan diri. Ia kenal jati diri Yesus sebagai tuan, dirinya sebagai hamba. 

Sebagai tuan, Yesus berkuasa memerintah dirinya yang adalah hamba-Nya "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.  

Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." Pernyataan yang mengungkap betapa keterbukaan  perwira ini semakin merasuki relung-relung hati.

Maka heranlah Yesus mendengar hal itu. Kepada para murid-Nya, Ia menegaskan: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel." Di antara umat Israel, umat Allah, bangsa terpilih tidak ada iman sebesar iman perwira yang bukan bangsa VVIP. Justru dari bangsa kafir, terdapat dan ditemukan iman yang begitu mendalam, luar biasa.

Pertumbuhan iman kepada Yesus diawali dengan sikap membuka diri. Sikap membuka diri ini akan semakin banyak ditemui di luar bangsa terpilih, Israel. "Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga". Pada saat-Nya, mereka yang datang kepada Yesus akan meluas, melebar keluar dari territorial Israel. Kekristenan akan menjadi universal.

Untuk menjadi kristiani, syarat awalnya hanya satu. Buka hati. Sebagaimana Ria membuka hati atas saran ibu angkat dan suami, ia menemukan mujizat-Nya, demikian pula bagi siapa saja yang membuka diri pada Yesus, hal-hal ajaib dan dahsyat akan dijumpai dalam kehidupannya. Perwira di Kapernaum menjadi model orang  yang datang dan membuka diri pada Yesus. Hambanya disembuhkan-Nya. Perwira itu mengalami mujizat, penyelenggaraan ilahi. Diawali dengan buka hati.

Bandingkan dua gelas kosong dengan posisi terbuka dan tengkurap. Pada gelas kosong terbuka, keterbukaannya memungkinkan air masuk memenuhi gelas. Bahkan airnya meluap meluber ke sekitarnya. Wilayah kanan kiri gelas ikut kecipratan limpahan airnya. Sementara gelas tengkurap, tetap kosong pada hal kanan kirinya terkena air yang melimpah ruah.

Demikanlah mereka yang membuka hati pada Allah. Allah akan memasuki relung-relung hati mereka yang membuka diri. Hidup mereka semakin terberkati. Ria dan perwira itu sudah buka pintu hati. Ibu kandung Ria  dijumpai. Hamba perwira  pulih kembali. Yang buka hati, mukjizat terjadi! Kebenaran ini sudah terbukti dan teruji.

Akankah diri ini buka pintu hati untuk-Nya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun