Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Akankah Berhenti Pensiun Dini sebagai Murid-Nya?

3 November 2021   10:06 Diperbarui: 3 November 2021   10:22 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketiga, tidak dapat menjadi murid-Ku, mereka yang datang kepada-Ku dan  tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya. Menjadi manusia lepas bebas dari segala kelekatan pada semua harta bendanya. Menjadi manusia benar, otentik, merdeka, berdaulat. Manusia otonom, yang mampu menguasai diri dari segala kecenderungan rendah yang memperbudak, memerosotkan kualitas kemanusiaan. 

Tidak terpasung oleh kekayaan, kenikmatan, kesenangan selera suka tidak suka. Tidak terbelenggu oleh sikap apriori, prasangka buruk, jaim jaga image kuasa pangkat nama baik hal-hal yang bersifat lahiriah. 

Sehingga bersama Paulus dapat berkata "Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan (Flp 3:8-9)

Dengan syarat-syarat itu, siapapun yang mau menjadi murid Yesus, mesti sungguh mempertimbangkan dengan matang. Seperti seorang yang mau mendirikan menara. Membuat angggaran biayanya agar sanggup menyelesaikan. Atau seperti raja yang mau berperang. Mempertimbangkan dahulu jumlah pasukannya sehingga sanggup menghadapi lawan dan menang.

Menjadi murid Yesus adalah melakoni jalan kebenaran dan kehidupan-Nya, apapun yang terjadi, dengan penuh kesadaran dan kemauan merdeka. Tidak berhenti di tengah jalan, apalagi berkhianat sebagai pecundang. Konsisten dan konsekuen sebagai murid-Nya, hingga pada saat-Nya dimampukan  seperti Yesus Sang Guru berucap "Sudah selesai!"  Keluar sebagai pemenang!

Menyesalkah menjadi murid Yesus? Akankah berhenti pensiun dini sebagai murid-Nya? Maukah menjadi murid-Nya sampai selesai dan menang?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun