Begitu para murid-Nya memeluk kesesatan, menyukai  keremangan, kesamaran, kekaburan,  menyambut kengawuran, kongkalingkong dengan kekeliruan, mendekati kesesatan, menikmati kegelapan, berlaku koruptif, manipulatif, hilanglah identitasnya sebagai murid-murid Yesus. Â
Mereka yang mengenakan nama babtis Ignasius, Agnes misalnya, namun tidak lagi hidup seturut semangat-Nya, tidak lagi takut akan Tuhan, cepat atau lambat akan terkuaklah semua sisi gelap jahatnya. Mereka mementalkan diri dari kebenaran, kehidupan dan keselamatan. Ini hukum baja kehidupan.Â
"Tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan"
Dalam dunia olah raga bulu tangkis, Greysia Polii/ApriyaniRahayu misalnya karena memiliki ketekunan, perjuangan habis-habisan, mereka berhasil meraih medali emas kelas ganda putri di ajang Olimpiade Tokyo 2020 baru lalu. Keberhasilannya membuat mereka disamping tenar, dikenal dunia, juga mendapat bonus sebesar Rp5,5 miliar. "Karena itu, perhatikanlah siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi ..."
Alex Noerdin dan siapapun yang tidak punya kejujuran, suka "slinthat-slinthut sluman-slumun slamet", pada saat-Nya akan kehilangan nama baik, Â kredibilitas, integritas, Â kehilangan kehidupan, kebenaran, keselamatan, kehilangan Allah, kehilangan segala-galannya. " ... siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."
Masihkah beridentitas diri pelita? Ke arah mana sikap, perilaku, tutur kata, tindakan dan opsi kehidupan : kebenaran, kejujuran, keluhuran ataukah kesesatan, kemunafikan dan kekufuran?Â
Setia dan tetap bertahankah berada pada jalur kebenaran kejujuran kemuliaan ketika banyak orang memilih meninggalkannya? Maukah menyambut ajakan Yesus jadi pelita di tengah kegelapan jaman manusia "ngedan"?
Yang jadi pelita, hidup benar sebagai manusia benar dengan Allah benar yang esa, kuasa dan kasih-Nya tanpa batas.Â
Hidup penuh syukur,  sukacita, semangat,  jadi berkat, pada saat untung dan malang, suka dan duka, sehat maupun sakit. Ini  misteri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H