Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nama Yesus, Dahsyat dan Hebat!

15 Mei 2021   09:09 Diperbarui: 15 Mei 2021   09:24 1913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bacaan, Sabtu 15  Mei  21

Yoh 16:23 Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya :"Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.24 Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu. 25 Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu. 26 Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa, 27 sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah. 28 Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa."

Renungan

Rini Rose, pekerja seni,  ikuti acara (Masih) Dunia Lain, uji nyali yang diadakan sebuah TV swasta nasional. Lokasi uji nyali di Pangalengan, Jawa barat. Dia mau ikut tapi berdua, tidak sendirian. Dia ditemani Irsyad, seorang pelajar. Begitu mulai, Rina Rose langsung berucap :"Dalam nama Tuhan Yesus. Maaf kami di sini hanya uji nyali. Tutup bungkus dengan darahMu yang kudus. .... Bangunan tua pemirsa. Maaf kami di sini hanya uji nyali. Saya  pengin tahu apa kejadian di sini. ... Di dalam nama Tuhan Yesus aku tolak aku patahkan kuasamu. Tutup bungkus dengan darahMu yang kudus.... Saya melihat ini mesinya. Mesinnya berjalan sendiri."  Pada menit kelima detik ketiga, Irsyad mulai kerasukan. Mengaum seperti harimau, bahkan memanjat ke atas almari yang cukup tinggi. Sementara Rina Rose tetap menyeru "Dalam nama Tuhan Yesus", bahkan menyanyi "DarahMu Yesus sucikan daku.... Dalam nama Tuhan Yesus yang aku imani..."  Akhirnya crew TV menyembuhkan Irsyad. ( https://www.youtube.com/watch?v=uxQZobwqw9Q)

Bacaan Injil hari ini terkait penggunaan nama Yesus oleh murid-murid-Nya ketika mereka tidak lagi bersama Yesus secara jasmani. Selama ini Yesus menyesuaikan diri dengan keadaan murid-murid-Nya. Mereka belum sungguh mengenal, mengasihi dan percaya kepada-Nya. Namun kini sudah saatnya Yesus berterus terang mengenai kepergian-Nya. Tidak lagi pakai kiasan. Dengan kebangkitan, kenaikan Yesus ke surga dan datangnya  Roh Kudus, relasi Yesus dengan murid-murid-Nya menjadi beda.. Mereka tidak perlu lagi bertanya kepada Yesus.

Di bawah pimpinan Roh Kudus, mereka dapat berelasi dengan Bapa, Allah benar yang kasih-Nya tanpa batas. Roh Kuduslah yang akan membuka makna terdalam kehadiran Yesus dan pekerjaan yang dilakukan-Nya. Roh Kuduslah yang akan menyibakkan jati diri-Nya. Dia sungguh datang dari Allah, datang dari Bapa,  datang ke dalam dunia, meninggalkan dunia pula, dan pergi kepada Bapa, Allah benar yang kasih-Nya tanpa batas. Roh Kuduslah yang akan menjadikan terang benderang peristiwa Yesus. 

Karena Roh Kudus, mereka dan Gereja sepanjang masa mengamini Yesus Kristus  "yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib"(Flp 2:6-8)

Ketika tidak lagi bersama Yesus secara fisik, berkat Roh Kudus mereka  akan memahami misteri kehidupan, penderitaan, kematian,  kebangkitan dan kenaikan-Nya ke sorga. Roh Kudus menjadi pelita yang menyingkapkan kegelapan pikiran, pengertian dan pengalaman relasi  mereka dengan Yesus dan Bapa. Roh Kuduslah yang menjadikan mereka semakin mengasihi Bapa  dan percaya kepada Yesus. Pada saat itu, mereka boleh dan dapat menggunakan nama Yesus. Nama hebat yang dapat dijadikan jaminan dan andalan kekuatan hidup spiritual mereka . Nama yang  menghadirkan pribadi-Nya yang hidup dan tetap berdaya kuasa. Sehingga segala sesuatu yang diminta kepada Bapa, akan diberikan-Nya dalam nama-Nya. Dengan begitu semakin penuhlah suka cita mereka. "Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!" (Flp2:9-11)

Apa yang dapat dipetik dari permenungan ini? Bagaimana ketika nama gendruwo, banaspati, pocong, kuntilanak, babi ngepet, buto ijo, thuyul, jin, setan dan kawan-kawan berseliweran ditawarkan? Bagaimana jika nama Yesus disandingkan dengan nama-nama mereka? Akan keok-kah nama Yesus yang dahsyat dan hebat itu? Masihkah ada alasan untuk berkecil hati, berciut nyali ketika nama Yesus disebut mampu menghadirkan kemahakuasa-Nya? Bagaimana mengaktualkan nama Yesus dalam kehidupan keseharian?  

Yang bersungguh menjadikan nama Yesus sebagai andalan, jadikan hidup benar sebagai manusia benar dengan Allah benar yang kasih-Nya tanpa batas. Hidupnya penuh syukur,  sukacita,  semangat, jadi berkat, pada saat untung dan malang, suka dan duka, sehat maupun sakit.  Ini  misteri. Nama kudus Yesus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun