Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yang Diam Dalam Aku, Dialah yang Melakukan Pekerjaan-Nya!

3 Mei 2021   13:14 Diperbarui: 3 Mei 2021   13:13 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bacaan,  Senin ,   3 Mei  21

Yoh `14 : 6 Dalam amanat perpisahan-Nya,Yesus berkata kepadaTomas: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. 7 Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." 8 Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." 9 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. 10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. 11 Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. 12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; 13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."

 

Renungan

            Sebuah lembaga membuka kursus.ketrampilan elektronika. Dalam brosur disebutkan lama waktu kursus enam bulan dengan biaya sekian ratus ribu rupiah. Cukup banyak peserta yang mengikutinya. Namun baru tiga bulan kursus berjalan, sertifikat ketrampilan elektronika sudah dibagikan. Kursus dinyatakan selesai. Roh apa yang bercokol dalam diri pengelolanya?

            Di Muntilan ada warung pempek laris manis. Namun kadang kala pembeli kecewa lantaran pempek tak ada. Konon ikan tengiri, bahan dasarnya tidak setiap hari ada tersedia. Roh apa yang merasuki pemilik warung ini?

            Semangat mencari untung kiranya menjadi roh pengelola lembaga kursus ketrampilan di atas. Tidak peduli para peserta berhasil memiliki ketampilan elektronika atau tidak, yang penting lembaga sudah memberikan sertifikat tanda bukti ikut kursus ketrampilan yang diselenggarakannya.

Rasanya bertolak belakang dengan roh  yang merasuki penjual pempek itu.  Semangat menjaga kualitas rasa pempeknya begitu menguasainya, sehingga memilih  tidak menggantikan dengan jenis ikan lainnya,demi sebuah keuntungan sesaat. Roh yang berkiblat pada kualitas lebih diutamakan dari pada kuantitas. Isi lebih penting dari bungkus kulitnya.Yang hakiki lebih mutlak dibutuhkan dari yang asesoris,  hiasan luarnya.  Yang sejati lebih dipilih dari yang imitasi, tiruan, palsu tak bermutu.

            Sepak terjang, kata-kata, sikap, perilaku, tindakan dalam kehidupan sehari-hari manusia tak terlepas dari kendali roh yang merasukinya. Terdapat aneka kecenderungan menggaet manusia untuk memenuhi hasrat kebendaan materialistis,  kenikmatan hedonistis konsumeristis, syahwat seksualistis.  Orang beriman tidak terlepas dari kehidupan manusia pada umumnya. Nah roh apa, atau tepatnya roh siapa yang mesti merasuki orang beriman?

Sabda Yesus pada bacaan Injil hari ini dapat dijadikan acuan. ""Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, namun engkau tidak mengenal Aku. Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa;  Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya".

Orang beriman mewartakan bahwanya yang diam dalam Yesus, adalah Bapa. Yang tinggal dalam Yesus adalah Allah. Sehingga yang Yesus katakan adalah yang Allah katakan.Yang Yesus kerjakan adalah yang Allah kerjakan.Maka sebagaimana Roh Allah, Roh  Bapa merasuki Yesus, demikian mestinya Roh Allah merasuki orang beriman. Bersama Allah, bersatu dengan Allah mestinya menjadi tanda pengenal orang beriman. Semangat dasar, bersama dan bersatu dengan Allah, menjadi tolok ukur  kualifikasi  keberimanan.

Maka pertanyaan permenungannya: Sungguhkah kebersamaan dengan Allah menjadi aktual dalam segala bidang kehidupan? Sudahkah kebersatuan dengan Allah mewarnai sepak terjang, kata-kata, sikap, tindakan perilaku kehidupan pribadi dan bersama komunitas?  Yang bersama-Nya, , hidup penuh syukur  sukacita  semangat, jadi berkat, pada saat untung dan malang, saat suka dan duka, saat sehat dan sakit.  Ini  misteri. Mengenal-Nya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun