Apakah melihat Tuhan, Allah yang hidup, Allah yang mulia hanya Maria Magdalena saja yang dapat mengalaminya? Bagaimana masa kini di sini dapat menjadi Maria Magdalena, melihat Tuhan? Kapan  nama Anda menggantikan namanya? Belajar melihat Tuhan melalui jalan kesadaranakan kerapuhan dan penyertaan-Nya.  Berada dalam kesadaran akan kerapuhan, gampang jatuh dalam dosa ,jahat, mudah frustasi, kecewa, sakit hati, iri, marah, tak kuasa atas kondisi kesehatan dan hidup mendorong untuk memegang Dia yang hebat, kuasa luar biasa.Â
Sehingga ketika situasi kerapuhan konkret dialaminya, lebih gampang lari mendekati Yang Kuasa, alias melihat--Nya. Juga kesadaran akan penyertaan Allah.Allah yang menyertai adalah Allah Abraham, Ishak, Yakub, yang mengejawantah dalam Yesus adalah  Allah yang satu dan sama. Allah para lelulur iman ini,  kini di sini,  sesuai situasi konkret juga  sudah, sedang, senantiasa "cawe-cawe" mengasihiku. Contoh konkret ekstremnya saat naik pesawat terbang. Begitu mengudara, yang ada kesadaran akan kerapuhan.Â
Hidup dan mati begitu beti, beda tipis. Hadirat Tuhan menjadi nyata. Doa utamanya ":Jadilah kehendak-MU!",Semua dalam kendali kuasa kasih-Nya. Apapun yang terjadi mesti belajar mengiyakan-Nya, menyetujui-Nya. Andaikan siapapun yang hidup di bumi ini menyadari bagaikan berada pada pesawat terbang super-super raksasa yang sedang mengudara, akan melihat Tuhan.  Yang gampang sadari ketidakberdayaan, rendah hati andalkan kuasa-Nya, sadari Emanuel, Allah senantias amenyertai, jadikan hidup penuh syukur  sukacita  semangat, jadi berkat,  Ini  misteri. Melihat Tuhan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H