Mohon tunggu...
Bona Bosanova
Bona Bosanova Mohon Tunggu... wiraswasta -

Siapa diri ku aq tak tahu.. aku adalah dimana tempat ku berada.. aku ada karena aku diharapkan... aku pergi ketika telah ku sempurnakan setapak jejak jalan hidupku.. dan kemudian melangkah lagi melanjutkan kisah hidupku yang lain...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pembunuh Itu Bernama Cinta

17 Oktober 2013   08:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:26 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

ku sampai pada titik itu.. Ketika hati tak lagi ku dengar. Ketika tak lagi ku pedulikan nafasku. Jengah dengan segala rasa sakit.  Dengan memar sisa luka kemarin. Yang kini ku rintihkan adalah mengapa kita harus bertemu..

Pandainya kamu bermain lidah tak sadar menusuk dari belakang. Mudah sekali kata maaf itu keluar semudah kamu melakukan kesalahan lagi. Seribu kali aku memaafkan namun seribu kali juga kamu buat kesalahan.

Aku bukanlah pangeran dalam mimpi yang bisa membahagiakan dan bersamamu hingga akhir hayat. Aku juga bukan matahari yang bisa menghidupi duniamu. Aku hanya orang bodoh yang mau saja kau injak tanpa bisa ku tolak.

Sudah bunuh saja cintamu. Karena itu bukan cinta yang membangkitkan, itu hanya neraka penuh kebencian. Bisa saja aku pergi namun jeratmu makin mengunci tanpa bisa aku bernafas. Jadi lupakan saja nafas yang pernah aku hirup untukmu..

Apalagi yang kamu buat. Tak cukup kah semuanya menjadi rumit. Kamu datang lagi untuk menghancurkanku seperti saat aku menghancurkan hatimu. Ok, anggap saja aku gila. Tanpa kamu datangpun aku akan berantakan semua sisa hidupku. Karena sejak pertama kamu sudah menjadikan ku mayat. Aku telah lama mati..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun