Desa Sambirejo yang terletak di Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, merupakan kawasan dengan mayoritas penduduk yang berprofesi sebagai petani. Wilayah desa ini memiliki luas sekitar 205,289 hektar dan dihuni oleh 2184 jiwa, dengan sebagian besar terdiri dari lahan sawah.
Meskipun mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, di Desa Sambirejo juga banyak yang memelihara hewan ternak sebagai sampingan dari kegiatan bertani. Rata-rata  masyarakat disana memelihara ayam, sapi, dan kambing. Hewan-hewan ini dimanfaatkan dagingnya untuk diolah menjadi makanan, tenaganya digunakan untuk membajak sawah selain itu, hewan ternak memberikan penghasilan tambahan dengan memanfaatkan kulit dan tulangnya untuk industri seperti pembuatan tas dan sepatu.Â
Kotoran sapi juga dimanfaatkan sebagai pupuk organik, dikarenakan proses fermentasi anaerobik yang menghasilkan gas metana juga sisa-sisa padat yang dapat digunakan sebagai pupuk organik berkualitas tinggi. Sisa ini kaya akan nutrisi seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Selain itu, penggunaan metana dari limbah organik membantu mengurangi volume limbah dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan memanfaatkan metana, pertanian dapat lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Kotoran dari hewan ternak yang melimpah bahkan sampai menumpuk dikarenakan masyarakat Desa Sambirejo kurang edukasi mengenai manfaat yang terdapat pada kotoran hewan tersebut. Masyarakat desa Sambirejo hanya menganggap kotoran hewan ternak sebagai limbah yang tidak dapat dimanfaatkan.Â
"karena saya melihat banyak masyarakat Desa Sambirejo yang memiliki hewan ternak dan kotoranya dibuang begitu saja, tidak dimanfaatkan dengan baik, padahal kotoran hewan ternak jika diolah dapat menjadi pupuk organik yang dapat bermanfaat bagi petani sekitar" Ucap Pak Didik selaku pemilik Pupuk Sendang Tani Mulyo ketika diwawancarai.
"Dari masalah tersebut saya melihat adanya peluang bisnis pemanfaatan kotoran hewan ternak maka dari itu saya mendirikan CV Sendang Tani Mulyo, kotoran hewan ternak untuk pembuatan pupuk organik ini berasal dari masyarakat Desa Sambirejo yang memiliki hewan ternak sebagai pemasok utama kotoran hewannya, saya membeli setiap kotoran hewan ternak masyarakat seharga Rp80.000,00  untuk satu angkutan mobil pick up" Ucap Pak Didik selaku pemilik pupuk Sendang Tani Mulyo ketika diwawancarai.
Dengan penduduk yang mayoritas bekerja sebagai petani, produksi pupuk menjadi salah satu usaha UMKM yang cukup menjanjikan. Pupuk organik yang diproduksi oleh Sendang Tani Mulyo sendiri memiliki manfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah serta meningkatkan kualitas hasil pertanian. Namun, di era digital saat ini, usaha UMKM yang hanya mengandalkan proses pemasaran secara tradisional tidak dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal sehingga diperlukan adanya inovasi pemasaran yang efektif dan dapat menjangkau seluruh wilayah khususnya di Indonesia. "Pemasaran saya masih manual dari kenalan saya saja sehingga tidak dapat mencakup banyak pembeli dimana sekarang ini sudah ada media sosial" Ucap pak Didik selaku pemilik pupuk Sendang Tani Mulyo ketika diwawancarai.
Peningkatan popularitas dan aksesibilitas produk lokal, seperti pupuk organik dari Sendang Tani Mulyo di Desa Sambirejo, Saradan, Madiun, menjadi fokus utama dalam proyek kolaboratif antara Komunitas Kuliah Kerja Nyata (KKN) Belajar Bersama Komunitas (BBK) 4 dari Universitas Airlangga. Dalam upaya mendukung pengembangan ekonomi lokal, mahasiswa KKN BBK-4 bekerja sama dengan CV Pupuk Sendang Tani Mulyo untuk menciptakan sebuah platform digital yang inovatif.
Inovasi pemasaran yang dapat ditingkatkan di era digital saat ini salah satunya yaitu dengan mengembangkan digital marketing dalam bentuk website. Keberadaan sebuah website interaktif dan edukatif merupakan salah satu strategi pemasaran yang efektif. Website yang dikembangkan bukan hanya berfungsi sebagai sarana informasi, tetapi juga sebagai alat edukasi yang memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya penggunaan pupuk organik. Dengan fitur-fitur menarik seperti informasi produk yang lengkap, testimoni pengguna, interaksi langsung melalui chat, dan kemudahan transaksi online, website ini diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan pupuk organik Sendang Tani Mulyo.
Â
Website yang telah dibuat memuat deskripsi rinci tentang berbagai jenis pupuk, manfaat, serta cara penggunaannya yang disajikan dengan jelas agar memudahkan calon pelanggan dalam memahami isi dari website tersebut. Selain itu, terdapat juga fitur interaksi langsung melalui chat yang memungkinkan calon pelanggan untuk berinteraksi secara langsung dengan tim Sendang Tani Mulyo. Mereka dapat mengajukan pertanyaan seputar produk, atau mendapatkan saran dan rekomendasi. Fitur tersebut memberikan pengalaman yang personal serta meningkatkan kepuasan pelanggan. Kemudahan transaksi online juga menjadi salah satu keunggulan website ini. Proses pembelian pupuk organik yang dapat dilakukan secara langsung melalui website, memberikan kemudahan bagi para pelanggan yang ingin membeli produk tanpa harus datang langsung ke lokasi. Inovasi pemasaran melalui website ini tentunya dapat memudahkan para petani atau pelanggan yang sibuk dan tidak memiliki banyak waktu untuk berbelanja secara langsung.
Kolaborasi antara Kelompok KKN BBK 4 Universitas Airlangga dengan Desa Sambirejo dan Sendang Tani Mulyo ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan, salah satunya adalah dengan meningkatnya penjualan pupuk organik. Dengan jangkauan pasar yang lebih luas melalui website, penjualan produk UMKM diharapkan dapat meningkat. Selain dampak ekonomi, kolaborasi ini juga memiliki dampak lingkungan dan sosial yang positif.Â
Peningkatan penjualan produk UMKM diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal di Desa Sambirejo sehingga lapangan kerja baru dapat terbentuk dan kesejahteraan masyarakat juga dapat semakin meningkat. Dengan pemanfaatan teknologi dan kolaborasi yang efektif, potensi pertanian Desa Sambirejo dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat luas. Proyek ini menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan tinggi dapat berperan aktif dalam pembangunan komunitas lokal melalui inovasi dan edukasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya