Stunting telah menjadi permasalahan serius di Indonesia, dimana mempengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan anak-anak secara negatif. Stunting terjadi ketika anak tidak mendapatkan nutrisi yang cukup selama periode pertumbuhan awal mereka, biasanya dari kehamilan hingga usia dua tahun. Dampaknya tidak hanya terbatas pada tinggi badan yang pendek, tetapi juga pada perkembangan kognitif dan produktivitas di kemudian hari. Faktor - faktor penyebab stunting meliputi masalah gizi, pola makan buruk, lingkungan yang tidak sehat , serta faktor sosial dan ekonomi.
Di desa Sidodowo sendiri terdapat 6 kasus stunting, dalam hal ini kami mahasiswa BBK 4 Unair berupaya untuk mengurangi risiko stunting tersebut, Dalam hal ini kami Mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya berkolaborasi dengan kader, perawat, serta bidan desa untuk melakukan pengabdian masyarakat dengan memberikan edukasi pada wanita usia produktif (WUS) yang memiliki balita dan screening balita. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Rabu, 10 Juli 2024 di Balai Desa Sidodowo, Modo, Lamongan.
Tema yang kami angkat adalah “Edukasi Gizi Seimbang Untuk Mencegah Stunting” dengan sasaran Wanita Usia Subur (WUS) yang mempunyai balita.
“Kegiatan ini dimulai dengan pembukaan serta sambutan yang dilanjutkan oleh sesi penyampaian materi mengenai pencegahan stunting yang disampaikan oleh perwakilan kelompok Sidodowo 2 kemudian dilanjutkan dengan materi gizi seimbang yang disampaikan oleh perwakilan kelompok Sidodowo 1. Selanjutnya, screening stunting pada balita yaitu pengukuran antropometri yang meliputi TB, BB, dan LILA (Lingkar Lengan Atas) untuk mengetahui status gizi dari balita tersebut. Dan yang terakhir adalah penutupan dan dokumentasi” Ucap Miko sebagai perwakilan Mahasiswa BBK 4 Universitas Airlangga.
Penyampaian materi dilakukan dalam dua sesi yang disampaikan oleh Childa Nafisah Rahmah sebagai perwakilan dari kelompok Sidodowo 2. Selain itu juga, perwakilan Mahasiswa dari kelompok Sidodowo 1 yaitu Nathania Elma F. menyampaikan materi dengan menggunakan media poster dan juga leaflet.
Kegiatan yang menarik selanjutnya bagi para peserta adalah screening sessions antropometri yang meliputi pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA), Berat Badan (BB), dan Tinggi Badan (TB). Para peserta terlihat antusias dalam menghitung IMT masing - masing anaknya yang dibantu oleh perwakilan mahasiswa. Selain itu, banyak respon positif dari para peserta yang mengikuti kegiatan ini. Para peserta sangat interaktif dan kooperatif dalam mendengarkan materi edukasi dan serangkaian kegiatan lainnya.
Hasil akhir yang diharapkan setelah terlaksananya kegiatan ini adalah dapat meningkatkan pengetahuan, kualitas kesehatan, peningkatan kemampuan dan keterampilan bagi ibu dalam penatalaksanaan pemberian gizi seimbang dan pencegahan stunting sehingga mampu mengurangi kejadian stunting di Desa Sidodowo, Modo, Lamongan..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H