Mohon tunggu...
BBK4 UNAIR KEDUNGWARAS
BBK4 UNAIR KEDUNGWARAS Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Airlangga

Mahasiswa KKN BBK-4 UNAIR Desa Kedungwaras periode 2-27 Juli 2024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Kerja BBK-4 Desa Kedungwaras Menuju Lingkungan yang Lebih Sehat dengan Pembuatan Pupuk Kompos Menggunakan Metode Takakura

22 Juli 2024   22:26 Diperbarui: 22 Juli 2024   23:07 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi pmbuatan kompos kepada warga Desa Kedungwaras/dokpri

Program Kerja BBK 4 di Desa Kedungwaras bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan kesehatan masyarakat melalui pemahaman tentang lingkungan yang bersih serta pembuatan pupuk kompos menggunakan Metode Takakura. Metode ini dikenal efektif dalam mengolah sampah organik menjadi pupuk yang berkualitas tinggi, dengan proses yang ramah lingkungan dan dapat diimplementasikan secara sederhana di tingkat rumah tangga maupun skala komunitas.

Proses pembuatan kompos/dokpri
Proses pembuatan kompos/dokpri

Dalam program kerja ini tentunya memiliki tujuan yaitu, Praktik bersih-bersih lingkungan agar lingkungan di sekitar desa dapat bersih, mengedukasi masyarakat Desa Kedungwaras tentang pentingnya pengelolaan sampah organik dan manfaatnya bagi lingkungan, mengurangi dampak negatif dari limbah organik yang tidak terkelola dengan baik, seperti penyebaran penyakit dan pencemaran lingkungan, dan mengurangi jumlah sampah organik yang masuk ke tempat pembuangan akhir dengan mengolahnya menjadi pupuk kompos.

Memotong sampah organik/dokpri
Memotong sampah organik/dokpri

Adapun saat sosialisasi pembuatan pupuk kompos menggunakan metode takakura tentunya menjelaskan tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pembuatan pupuk kompos dengan menggunakan metode takakura. Yang pertama yaitu siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan pupuk kompos. Langkah yang kedua yaitu siapkan keranjang yang akan digunakan dan melapisi bagian dalam keranjang dengan kardus bekas. Langkah yang ketiga yaitu masukkan sekam yang telah dibungkus oleh polynet ke dalam keranjang dan pastikan tidak ada celah yang terbuka. Lalu langkah yang keempat yaitu masukkan kompos aktivator kedalam keranjang. 

Mencampurkan pupuk kompos dengan metode takakura/dokpri
Mencampurkan pupuk kompos dengan metode takakura/dokpri

Langkah yang kelima yaitu potong sisa buah- buahan dan sayur-sayuran hingga berukuran kecil lalu masukkan kedalam keranjang. Setelah itu aduk kompos aktivator dengan bahan sisa makanan yang telah dimasukkan secara merata. Langkah yang keenam yaitu letakkan bantal sekam yang telah dibungkus polynet kedalam keranjang. Langkah yang ketujuh memberi penutup lubang masuk keranjang dengan kain gelap dan berpori. Saat menutup keranjang pastikan bahwa keranjang sudah ditutup dengan rapat agar tidak terdapat celah bagi serangga/hewan lain memasuki keranjang. Langkah yang terakhir yaitu meletakkan dan menyimpan keranjang pada tempat yang teduh, tidak terkena hujan dan sinar matahari, serta masih terdapat sirkulasi udara yang bagus. Tunggu kompos selama 4 minggu, setelah itu kompos sudah siap untuk diaplikasikan kepada tanaman. Apabila hasil kompos masih kurang baik, maka waktu panen masih dapat diundur hingga kompos menjadi sempurna.

Dengan menggunakan metode takakura ini warga dapat mengolah sampah organik yang terdiri dari sayur- sayuran dan bahan organik yang dapat terurai lainnya menjadi sebuah pupuk yang berguna bagi tumbuhan. Juga dengan menggunakan pengolahan metode takakura ini warga Desa Kedungwaras dapat membuat lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat karena dapat mengurangi sampah organik dan membuat lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat.

Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada perangkat desa Kedungwaras, Pihak warga Desa kedung yang telah bekerja sama dalam menyelenggarakan program kerja kami serta kepada Dr. Bambang Suharto, S.ST.,M.M.PAR. selaku dosen pembimbing lapangan yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan artikel ini. Adapun kami juga mengucapkan terimakasih kepada rekan- rekan KKN BBK 4 Universitas Airlangga Kelompok Kedungwaras yang beranggotakan Cindy muazizah (FK), Fachruzzaidan A. H. (FEB), Deby Febriana Mandagi (FEB), Raihan Hadinata (FISIP), Tsania Putri Fathiniyah (FISIP), Naeli Zulfia Rahma (FST), Athifah Hasnamahirah P. (FKM),  Shinta Adellya Nur Elwansyah (FTMM), dan Adhiwijna Pradhana (FTMM).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun