UNAIR dari Sekretaris Desa Jatipayak disebutkan bahwa daya beli masyarakat desa rendah sehingga berdampak pada minimnya jumlah UMKM. Hal ini sangat disayangkan mengingat Desa Jatipayak menjadi salah satu pusat pengrajin tampah di Lamongan. Oleh karena itu, untuk memotivasi warga Desa Jatipayak khususnya para pelaku UMKM dan ibu-ibu rumah tangga para mahasiswa BBK 4 Jatipayak 2 UNAIR menginisiasi program Masa Kini Online yang merupakan singkatan dari Masakan Inovasi dan Pemasaran Online'. Digital marketing dijadikan sebagai materi utama karena media sosial dinilai menjadi media digital yang paling mudah untuk dimanfaatkan dan dipahami.Â
Era digital tidak mungkin dihindari. Hal ini menyebabkan perubahan dalam beberapa aspek kehidupan, salah satunya ekonomi. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, dunia digital, dan internet berdampak pada dunia pemasaran. Arah pemasaran secara global telah bergeser dari konvensional (offline) menjadi pemasaran digital (online). Jika ingin bertahan, maka para pelaku UMKM harus mampu memaksimalkan perkembangan digital. Pemasaran digital lebih prospektif karena memungkinkan calon pelanggan potensial untuk mendapatkan semua jenis informasi mengenai produk dan bertransaksi melalui internet. Hal ini menyiratkan bahwa potensi belanja online yang cukup berkembang di Indonesia harus diimbangi dengan pemasaran digital oleh para pengelola bisnis. Berdasarkan informasi yang didapatkan oleh mahasiswa BBK 4 Jatipayak 2Dalam pemasaran digital, media sosial menjadi platform yang paling sering digunakan. Pemasaran digital memungkinkan untuk menjangkau konsumen dengan berbagai cara, di berbagai wilayah dan berbagai platform, membantu menyebarkan kesadaran merek serta meningkatkan pendapatan. Adapun program Masa Kini Online terdiri dari :Â
1. Pengenalan Digital Marketing dan Fusion Food
Kegiatan ini dimulai dengan memperkenalkan konsep dasar dari pemasaran digital dan fusion food. Berbagai keuntungan dan contoh nyata dari produk dan media yang digunakan juga dipaparkan dalam bentuk visualisasi video dan gambar untuk mempermudah pemahaman. Strategi pemasaran digital seperti menggunakan akun bisnis media sosial dan pembuatan video konten juga dijelaskan dalam program ini. Sedangkan, pada fusion food peserta dijelaskan cara bagaimana mengembangkan menu fusion food mereka sendiri dengan mempertimbangkan selera pasar lokal. Terdapat sesi diskusi untuk menumbuhkan inovasi ide fusion food dengan tujuan menjadi sebuah produk jual. Fusion food diberikan sebagai materi untuk mengenalkan bahwa sebagian besar makanan yang kita makan saat ini sebenarnya merupakan perpaduan dari berbagai bahan, rasa, komponen, resep, dan gaya. Oleh karena itu, inovasi makanan hakikatnya dapat diciptakan dan apabila menarik mampu menjadi sebuah ide jual.
2. Demonstrasi Pembuatan Akun Bisnis dan Pemasaran Online
Dengan diadakannya program Masa Kini Online terutama pada sesi demonstrasi pembuatan akun bisnis dan cara memasang iklan di media sosial Instagram diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran warga Desa Jatipayak untuk menggunakan pemasaran online. Pada sesi demonstrasi tersebut para peserta diberikan penjelasan cara untuk memasarkan produknya secara online dan melakukan transaksi melalui secara online pula.Â
Materi seputar digital marketing dan fusion food dapat menjadi stimulan perkembangan kewirausahawanan dan keberlangsungan UMKM hingga para ibu rumah tangga. Implementasi pemasaran digital dan fusion food juga tidak membutuhkan biaya yang mahal dan tidak memerlukan keahlian khusus. Saat demonstrasi dilakukan, masih banyak peserta yang baru mengetahui tata cara melakukan pemasaran online menggunakan instagram dan beberapa masih kesulitan memahami. Hal ini menjadi kendala karena mengharuskan masyarakat untuk melek teknologi, oleh karena itu program Masa Kini Online menjadi upaya untuk meningkatkan agar masyarakat menjadi lebih melek teknologi informasi dan komunikasi.Â
REFERENSI
Spence, C. (2018). Contemporary fusion foods: How are they to be defined, and when do they succeed/fail?. International Journal of Gastronomy and Food Science, 13, 101-107. https://doi.org/10.1016/j.ijgfs.2018.07.005Â
Sulaksono, J. (2020). Peranan Digital Marketing bagi usaha mikro, Kecil, Dan Menengah (Umkm) Desa Tales  Kabupaten Kediri. Generation Journal, 4(1), 41--47. https://doi.org/10.29407/gj.v4i1.13906Â
Tiago, M. T. P. M. B., & Verssimo, J. M. C. (2014). Digital marketing and social media: Why bother?. Business horizons, 57(6), 703-708. https://doi.org/10.1016/j.bushor.2014.07.002Â