Jumlah tumpukan sampah di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 18 juta ton dan sampah plastik menempati urutan kedua sebagai penyumbang sampah terbanyak, yaitu 18,54%. Menurut United Nation Environment Programme (UNEP), sampah plastik yang terus dibiarkan tersebut dapat menimbulkan potensi pencemaran akuatik sebesar tiga kali lipat, yakni 23-27 juta ton.
Oleh karena itu, Kelompok KKN-BBK 4 Universitas Airlangga di Desa Tawar, Mojokerto, Jawa Timur sebagai bagian dari perguruan tinggi yang mendukung pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan mengadakan kegiatan “Sosialisasi Pengolahan Sampah Plastik menjadi Ecobrick” pada 7 Juli 2024 di Balai Desa Tawar.
Kegiatan Sosialisasi Pengolahan Sampah Plastik menjadi Ecobrick tersebut mengundang seluruh ibu-ibu PKK yang ada di Desa Tawar. Selama kegiatan, ibu-ibu PKK diberikan materi tentang peningkatan penggunaan sampah plastik dalam kehidupan sehari-hari, potensi pencemaran sampah plastik dan urgensi pengolahan sampah plastik di rumah.
Kemudian, kelompok KKN-BBK 4 Universitas Airlangga di Desa Tawar melakukan demo pengolahan sampah plastik menjadi ecobrick.
Ecobrick adalah bata ramah lingkungan yang terbuat dari sampah plastik yang sudah dipotong kecil-kecil dan dimasukkan ke dalam botol plastik bekas air minum dalam kemasan hingga padat.
Selama berlangsungnya demo, ibu-ibu PKK antusias untuk mencoba memotong sampah plastik menjadi bagian lebih kecil dan memasukkannya ke dalam botol plastik. Setelah demo, kelompok KKN-BBK 4 Universitas Airlangga di Desa Tawar menunjukkan contoh produk yang terbuat dari ecobrick, seperti pot bunga, kursi, meja, dan pagar.
Di akhir acara, kelompok KKN-BBK 4 Universitas Airlangga di Desa Tawar mengingatkan ibu-ibu PKK tentang urgensi pengolahan sampah plastik dan meminta ibu-ibu tersebut untuk mulai mengumpulkan sampah plastik di rumah.
Setiap satu pekan sekali, kelompok KKN-BBK 4 Universitas Airlangga di Desa Tawar mengambil sampah plastik yang sudah dikumpulkan ibu-ibu PKK di rumah. Selain mengumpulkan sampah plastik yang ada di rumah, ibu-ibu PKK yang berprofesi sebagai guru TK juga mengajari siswa-siswinya untuk memilah sampah dan mengumpulkan sampah plastik.
Setelah sampah-sampah plastik tersebut terkumpul, kelompok KKN-BBK 4 Universitas Airlangga di Desa Tawar mencuci sampah plastik yang masih memiliki sisa minyak atau lemak. Setelah dicuci, sampah plastik tersebut dijemur.
Apabila sudah kering, sampah plastik tersebut digunting menjadi bagian yang lebih kecil dan dimasukkan ke botol plastik bekas air minum dalam kemasan berukuran 600 ml hingga padat. Dari seluruh sampah plastik yang sudah terkumpul selama kurang lebih 3 pekan, berhasil terbentuk 8 buah ecobrick. 8 buah ecobrick tersebut disusun menjadi sebuah meja berbentuk gunungan wayang yang menyesuaikan dengan branding Kabupaten Mojokerto, Full of Majapahit Greatness.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H