Roberto Firmino, pemain yang memberikan dampak langsung bagi Liverpool pada pertandingan UEFA SuperCup 2019 melawan Chelsea yang dilaksanakan di Istanbul (15/8/2019) lalu. Firmino masuk dari bangku cadangan di babak kedua menggantikan Alex Oxlade Chamberlain yang baru saja kembali dari cedera panjangnya.
Tidak lama berselang setelah peluit dibunyikan untuk memulai babak kedua, pasukan Jurgen Klopp langsung menggempur pertahanan Chelsea dan hasilnya bola berhasil masuk ke gawang Chelsea yang dikawal oleh kiper asal Spanyol, Kepa Arrizabalaga melalui kombinasi serangan yang dilakukan oleh Firmino dan diselesaikan oleh Sadio Mane.
Begitupun dengan gol kedua Liverpool, assist yang diberikan Firmino kepada Mane berhasil di eksekusi dengan baik dan tidak dapat ditepis oleh Kepa. Meskipun pertandingan harus diselesaikan lewat babak adu penalti, Liverpool berhasil membawa pulang lagi trofi major setelah sebelumnya mereka berhasil menjuarai UEFA Champions League musim 2018-2019 melawan Tottenham Hotspur yang dilaksanakan di Madrid pada (1/6/2019) lalu.
Firmino merupakan kunci penting dalam strategi yang diterapkan oleh Jurgen Klopp. Firmino berperan sebagai false nine atau pemain yang bermain di antara gelandang dan bek lawan untuk membuka ruang bagi rekan setim maupun diri sendiri agar terciptanya suatu gol.
Dia juga mematahkan "kutukan" nomor punggung 9 Liverpool karena pemain yang menggunakan nomor tersebut selepas kepergian Fernando Torres dari Liverpool tidak memberikan penampilan yang baik. Andy Carrol dan Christian Benteke merupakan contoh pemain yang menggunakan nomor 9 di Liverpool sebelum digunakan Firmino.
Firmino menggunakan nomor 9 sejak musim 2017-2018 telah memainkan 106 pertandingan dan mencetak 44 gol serta 27 assist di semua kompetisi sejak menggunakan nomor 9 hingga tulisan ini dibuat (19/8/2019). Penampilan terbaiknya adalah musim 2016-2017 karena dia berhasil mencetak 25 gol dan 15 assist di semua kompetisi.
Hal tersebut membuktikan kalau Firmino seakan menghidupkan kembali keangkeran nomor punggung 9 di Liverpool yang dulu sempat digunakan oleh Fernando Torres dan legenda klub, Robbie Fowler.
