"Indonesia secara resmi akan dimulai dari tanggal 1 November 2021 sampai dengan 30 November 2022 dengan tema utama adalah Recover Together, Recover Stronger yang memiliki arti "Pulih Bersama dan Tangguh Bersama." Â Kata Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartanto saat press briefing virtual bertajuk menuju presiden G20 Indonesia tahun 2022 pada selasa (14/9/2021) di Jakarta.Â
Kesempatan ini hanya terjadi 1 kali dalam 20 tahun. Oleh karena itu kita tidak boleh melewatkan momentum ini. Indonesia akan dikunjungi oleh banyak pemimpin negara dan hal itu akan meningkatkan perdagangan, investasi dan pariwisata sehingga perekonomian kita akan membaik.
Setidaknya ada 3 manfaat yang akan didapatkan oleh indonesia saat menjadi presiden G20 dari aspek ekonomi. Yakni, terbukanya peluang peningkatan konsumsi domestik yang dapat mencapai angka Rp 1,7 triliun, penambahan PDB yang diperkirakan akan mencapai sekitar Rp 7, 47 triliun dan terdapat perlibatan tenaga kerja sekitar 33.000 pekerja dari berbagai sektor industri dimasa mendatang.
"Tentunya ini akan mendorong Cinfidence dari investor global untuk percepatan pemulihan ekonomi yang mendorong kemitraan global yang saling menguntungkan." Tutur Menko Perekonomian.
Indonesia maju melalui investasi hijau. Dengan adanya G20 Indonesia akan mendorong Cinfidence dari investor global untuk percepatan pemulihan ekonomi secara domestik, melalui rangkaian pertemuan secara kumulatif yang menghadirkan Ribuan delegasi dari seluruh Negara anggota dan berbagai lembaga internasional. Nantinya kita akan memberikan wawasan kepala negara yang akan hadir di pertemuan KTT G20 Indonesia di Bali.
Kehadiran para delegasi Berpotensi memberikan manfaat perekonomian indonesia, baik secara langsung terhadap sektor jasa, perhotelan, transportasi, UMKM dan sektor  terkait lainnya. Maupun secara tidak langsung melalui dampak terhadap persepsi Investor dan pelaku ekonomi.
Indonesia menekankan maju melalui investasi hijau guna untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengatasi perubahan iklim (sustainable finance), termasuk menangani resiko transisi menuju ekonomi rendah karbon. Â Hal ini akan dibahas secara mendetail pada pertemuan Finance Track dan telah ditetapkan sebagai salah satu agenda prioritas pertemuan tersebut.
Apa itu investasi hijau?
Investasi hijau adalah kata  lain yang digunakan untuk menyebutkan Green Financing atau bisa juga dikatakan dengan investasi yang berkelanjutan. Tujuan utama dari Green Financing adalah untuk menjaga keberlangsungan ekonomi dan kehidupan di bumi ini dengan berfokus pada aspek sosial, lingkungan, dan tata kelola.Â
Karena itulah G20 Indonesia menetapkan hal tersebut sebagai salah satu topik pembahasan prioritas. Karena apabila perubahan iklim tidak diperhatikan maka akan terjadilah kerusakan pada iklim dunia.
Investasi hijau adalah investasi yang bertanggung jawab secara sosial dan etika investasi, tidak hanya berfokus pada aspek keuntungan materil. Berfokus pada perusahaan atau prospek investasi yang berkomitmen terhadap konservasi sumber daya alam,Â
produksi serta penemuan sumber alternatif energi baru dan terbarukan (EBT), implementasi proyek air dan udara bersih, serta kegiatan aktivitas investasi yang ramah terhadap lingkungan sekitar.
"Indonesia akan memberikan perhatian besar kepada negara berkembang di Asia Afrika dan Amerika Latin termasuk negara-negara kepulauan kecil di Pacifik dan karibia. Kita juga akan merangkul keterlibatan berbagai kalangan perempuan, pemuda, akademisi, dunia usaha dan perlemen." Kata Menlu Retno.
Dari ucapan Menlu Retno dapat kita ambil sebuah asumsi bahwa Presiden G20 Indonesia akan memperhatikan kepentingan Anggota dan juga negara berkembang dan kelompok rentan untuk dapat terlibat dalam forum Internasional. Terkhusus untuk berbagai kalangan perempuan, pemuda, Akademisi, dunia usaha dan parlemen.
Menurut saya Investasi Hijau itu tidak hanya terpaku pada perusahaan yang memiki prospek terhadap lingkugan. Tetapi, termasuk juga investasi pada sumber daya manusia. Hal ini juga merujuk pada Kalangan perempuan, pemuda dann dunia usaha akan diberikan wadah serta pelatihan untuk menciptakan produk-produk unggul dan juga dapat bersaing pada kanca internasional.Â
Bidang akademisi juga menjadi perhatian pada G20 Indonesia karena dengan pendidikan akan meningkatkan Sumber daya manusia sehingga akan mendapatkan pemilihan ekonomi secara berkelanjutan.
Pemberdayaan perempuan, pemuda, akademisi, dunia usaha dan parlemen adalah salah satu ladang untuk investasi hijau ini berkembang. Indonesia akan mengukir sejarah dengan memperhatikan negara anggota serta negara berkembang lainnya untuk dapat memenuhi kepentingannya di dunia internasional.Â
Kemudian dengan  6 agenda prioritas jalur keuangan akan lahir sebuah solusi untuk pulih bersama mencapai kestabilan ekonomi dunia dan mengatasi masalah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga sekarang.
Dilansir dari situs Sherpa G20 Indonesia, berikut daftar para pemimpin 20 Negara yang menjadi anggota G20 dan akan hadir di Bali. Diantaranya:
1. Afrika Selatan -- Presiden Cyril Ramaphosa
2. Amerika Serikat -- Presiden Joe Biden
3. Arab Saudi -- Raja Salman bin Abdul Aziz
4. Argentina -- Presiden Alberto Fernandes
5. Australia -- Perdana Menteri Scott Morrison
6. Brasil -- Presiden Jair Bolsonaro
7. China -- Presiden Xi Jinping
8. India -- Perdana Menteri Narendra Modi
9. Indonesia -- Presiden Joko Widodo
10. Inggris -- Perdana Menteri Borris Johnson
11. Italia -- Perdana Menteri Mario Draghi
12. Jepang -- Perdana menteri Fumio Kishida
13. Jerman -- Konselir Olaf Scholz
14. Kanada -- Perdana Menteri Justin Trudeau
15. Meksiko -- Presiden Andres Manuel Lopez Obrador
16. Republik Korea -- Presiden Yoon Seok-Yeol
17. Rusia -- Presiden Vladimir Putin
18. Prancis -- Presiden Emmanuel Macron
19. Turki -- Presiden Racep Tayyip Erdogan
20. Uni Eropa -- President of the European Council Charles Michel dan Presiden of the European Commission Ursula Von Der Leyen.
Indonesia siap petik hikmah, Presiden G20 Indonesia melalui tema Pulih Bersama, 20 negara anggota akan memperbaiki dan mengambil solusi terbaik untuk Pulihnya keadaan ekonomi dunia.
Salam pulih bersama!
Salam sukses G20!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H