Mohon tunggu...
Beni Saputra
Beni Saputra Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Investasi Terbesarmu adalah Perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Presiden G20! Sejarah Singkat, Pembahasan di Bali dan Manfaat bagi Indonesia

13 Juli 2022   00:49 Diperbarui: 13 Juli 2022   00:51 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar Kompas.com

Sejarah singkat G20

G-20 dibentuk pertama kali pada tahun 1999 di Jerman. Namun, pada saat itu belum terlalu dikenal oleh komunitas internasional secara luas, pada saat itu pertemuannya membahas tentang kebijakan dalam rangka mencapai stabilitas keuangan internasional. 

Krisis ekonomi terjadi diberbagai negara. Pertemuan G20 dihadiri oleh negara menengah kebawah. Sembilan tahun kemudian baru dikenal dan dilirik oleh dunia internasional pada tahun 2008. Pada saat itu para pempinan-pemimpin G20 mengambil keputusan untuk mengubah tingkat pertemuannya. Awalnya hanya tingkat menteri hingga akhirnya diubah ketingkat kepala negara/kepala pemerintahan.

Pertemuan KTT diadakan selama dua kali dalam setahun dengan agenda urgent untuk mengatasi krisis finansial yang melanda dunia. Covid-19 tentunya sudah mengobrak-abrik seluruh aspek kehidupan termasuk dalam hal finansial, sehingga terjadilah kesengsaraan pada masyarakat dunia.  Oleh Karena itu, G20 hadir untuk menyelamatkan dunia.

Jumlah anggotanya berjumlah 19 anggota utama dan Uni Eropa (UE). G20 mempresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global dan 80 persen menguasai PDB perekonomian dunia. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan GNP, penguasa aliran investasi asing, pasar, perdagangan dan populasi dunia. 

Asumsinya apabila ekonomi dike-20 negara tersebut sehat maka akan sehat pula perekonomian dunia. Tujuan G20 adalah untuk mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang dan inklusif. Presidensi G20 bertukar setiap tahunnya, dipegang oleh salah satu negara anggota yang memiliki andil dalam menentukan topik pembahasan forum.

Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, China, Turki, dan Uni Eropa.

Sejak ditetapkan pertemuan G20 pada tingkat kepala negara, Brazil Menjadi Presiden pertama G20. Hal ini selalu dilakukan pergantian setiap tahunnya hingga sekarang Indonesia ditunjuk untuk menjadi presiden G20 pada tahun 2022 ini.

Kesempatan ini adalah momentum berharga yang hanya terjadi 1 kali setiap 20 tahun. Tentunya hal ini menjadi tantangan. Karena, kita masih terdampak pandemi Covid-19. Sekaligus juga keberuntungan untuk negara Indonesia. 

Indonesia akan dikunjungi oleh banyak pemimpin negara dan hal itu akan meningkatkan perdagangan, investasi dan pariwisata, Sehingga berdamak pada pertumbuhan ekonomi di negara kita dan mempromosikan keberagaman yang ada di indonesia. Maka kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini.

Bali akan menjadi tempat di selenggarakannya G20 ini. Dengan tema, "Recover Together, Recover Stronger." Indonesia ingin mengajak seluruh negara di dunia untuk saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

Pembahasan di Bali

Pertemuan apa saja yang akan dilaksanakan di Bali? Sejatinya ada 3 jenis pertemuan yang akan dilakukan dibali. Tentunya apa yang akan dibahas di sana sudah dirancang oleh negara presiden G20 Indonesia Tahun 2022. Apa saja? Mari kita bahas!

1. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)

Pertemuan ini adalah pertemuan tertinggi dari G20, yang dihadiri oleh 20 kepala negara untuk mencari solusi terbaik atas masalah yang dibahas nantinya. Bidang-bidang yang dibahas lebih luas dari isu keuangan. 

Seperti anti korupsi, ekonomi digital, lapangan pekerjaan, pertanian, pendidikan, urusan luar negeri, budaya, kesehatan, pembangunan, lingkungan, pariwisata, energi berkelanjutan, perdagangan, investasi dan industri serta pemberdayaan perempuan. Isu ini dikenal dengan istilah Sherpa track.

2. Ministerial dan deputies meetings

Pertemuan ini adalah pertemuan yang di gelar oleh menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari 20 negara anggota. 

Dalam pertemuan ini hal yang akan di bahas adalah tentang isu keuangan, kebijakan fiskal dan moneter serta riil, investasi infrastruktur, regulasi keungan, inklusi keuangan dan perpajakan internasional. Pembahasan ini dikenal dengan istilah finance track.

3. Working groups

Para ahli dari 20 negara anggota berkumpul dan menangani isu-isu spesifik yang terkait dengan agenda G20 yang lebih luas. Kemudian dimasukkan dalam pertemuan menteri, gubernur bank sentral hingga KTT.

Dengan adanya 3 pertemuan ini akan diputuska lah sebuah kesepakatan yang saling menguntungkan bagi seluruh negara di dunia terutama bagi 20 negara yang tergabung kedalam G20. Indonesia adalah saksi dan tercatat sebagai sejarah terbentuknya kesepakatan tersebut. Bangga jadi Indonesia.

Dikutip dari siaran pers bersama yang dikeluarkan oleh departemen komunikasi bank indonesia, dapat kita ketahui bahwa presiden G20 Indonesia telah memberikan arahan dan mengecilkan topik pembahasannya. 

Terdiri dari 3 bidang utama. Yaitu: Kesehatan yang iklusif, transformasi digital dan transisi energi. Hal ini dilakukan untuk memerbaiki kesejahteraan negara pada masa pandemi Covid-19.

Diketahui juga untuk jalur keuangan (Finance track) sudah ditetapkan juga pembahasan prioritas yang akan dibahas. Hal ini menurut saya sangat bagus karena dapat memberikan arah untuk diskusi yang akan dilakukan nantinya. Topik itu terdari dari:

  1. Exit strategy to support recovery.
  2. Adressing scarring effect to secre future growth.
  3. Payment system in digital era
  4. Sustainable finance.
  5. Financial inclusiun: digital financial inclusion dan SME finance
  6. Internationa taxation.

Manfaat bagi Indonesia

Dampak G20 ini untuk indonesia sangatlah berpengaruh dalam hal perekonomian negara. Pasalnya dengan adanya G20 ini kita dapat mempromosikan berbagai keberagaman yang dimiliki indonesia kepada negara lain. 

Baik dari produk, makanan khas, kebudayaan serta kearifan yang dimiliki indonesia. 

Kemudian juga sangat menguntungkan sektor pariwisata yang sama-sama kita ketahui bahwa selama pandemi Cobid-19 ini membuat pariwisata kita mati suri dalam waktu yang lama. Dengan adanya G20 pariwisata Indonesia akan di perkenalkan pada 19 negara anggota lainnya.

Manfaat G20 juga dirasakan oleh banyak sektor yang ada di Indonesia. Perhotelan, transpotrasi, ekonomi kreatif serta usaha mikro kecil menengah. Hingga presepsi yang sangat baik terhadap Indonesia dari negara lain karena mampu mengahadapi krisis yang terjadi, sehingga menunjukan kemajun yang di capai oleh indonesia. 

Mari ikut meriahkan pergelaran G20 di Bali dengan mendukung upaya pemerintah dalam mensukseskannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun