Berdasarkan pengalaman pribadi!
Setelah dinyatakan gagal dalam 6 jalur masuk perguruan tinggi, di tolak 8 universitas dengan 10 program studi. Saya benar-benar terpukul dan akhirnya mengambil langkah untuk bekerja selama satu tahun.
Saya heran dengan kegagalan beruntun yang saya alami. Padahal dengan kampus yang berbeda dan jurusan yang berbeda pula. Saya masih saja di tolak dan belum mendapatkan apa yang sesuai dengan keinginan saya.
Saya introspeksi diri atas kegagalan ini dan melakukan 5 pendekatan untuk memilih kampus dan jurusan yang sesuai dengan diri saya. Apa saja langkah-langkah itu? Mari kita bahas satu per satu!
1. Menyeimbangkan keinginan dan kemampuan
Perlu kita ketahui keinginan selalu berpihak kepada sesuatu yang indah, bagus, unggul dan yang terbaik. Terkadang kita melupakan kemampuan yang kita miliki hanya untuk mencapai keinginan yang bisa saja membuat kamu jatuh.
Kemampuan tidak hanya soal nilai dan kecerdasan yang miliki. Melainkan juga termasuk keuangan keluarga, kemampuan beradaptasi, kemampuan belajar dan kemampuan di bidang tertentu. Kita sering mengabaikan hal ini, tak jarang seseorang memaksakan keinginan yang tidak sebanding dengan kemampuannya.Â
Hal ini juga saya lakukan. Yah, mungkin ini salah satu alasan saya gagal!
2. Mengenal minat dan bakat diri
Kamu sukanya apa? Matematika? Kimia? Ekonomi? Pertanian? Atau bidang yang lainnya?
Mengenali minat adalah hal yang mudah untuk di lakukan dalam memilih kampus tujuan. Kita hanya perlu memikirkan apa yang kita suka dan tujuan yang ingin di raih, lebih jelasnya sesuai cita-cita kamu, deh!
Susuaikan saja dengan minat kamu. Jika tidak kamu nantinya bisa saja tidak maksimal dalam menjalaninya. Saya sendiri minat di bidang ekonomi. Pastinya saya juga mengambil jurusan yang bersangkutan dengan ekonomi.Â
Misalnya, ekonomi pembangunan, ekonomi islam, perbangkan, akuntansi, manajemen dan jurusan yang bersangkutan lainnya. Bayangkan saja jika saya mengambil bidang pertanian. Apakah cocok dengan saya? Atau akankah saya bergairah menjalaninya? Saya pastikan tidak. Karena bukan bidang yang saya kuasai.
Jadi, mending pikir-pikir lagi, deh. Apa yang kamu suka? Okay!
3. Akreditasi
Nah, bagus atau tidaknya pilihanmu itu di tentukan oleh akreditasi kampus dan jurusan. Soalnya jika akreditasi bagus artinya kualitas pendidikan, sarana prasarana dan tenaga kerja yang mempu dan berkualitas.
Akreditasi juga berpengaruh saat kamu melmar suatu pekerjaan, loh. Misalnya, Doni dan Dina berasal dari ampus yang berbeda dengan jurusan yang sama. Mereka melamar pekerjaan di instasi pemerintah. Doni berasal dari kampus yang akreditasinya B sedangkan Dina dari kampus berakreditasi A dan jurusan mereka sama berakreditasi A. Siapa yang akan di prioritaskan? Tentunya Dina. Kenapa? Karena kampusnya memiliki kualitas pendidikan yang lebih baik dari kampus Doni. Digambarkan oleh akreditasnya.
jadi, rajin-rajinlah mencari informasi atas perguruan tinggi dan jurusan impianmu, ya!
4. Jenis kampus tujuanmu
Seperti yang kita ketahui banyak kampus Negeri maupun Swasta yang bertebaran di seruluh pelosok negeri di Indonesia. Sangat banyak!
Sebenarnya negeri atau swasta itu sama saja. Bahkan kampus swasta ada yang lebih baik dari kampus negeri. Baik itu fasilitasnya maupun pendidikannya. Perbedaan menurut saya hanya dalam segi biaya saja. Tentunya kampus swasta lebih menuntut kamu untuk membayar tagihan yang lebih banyak dari kampus negeri.
Jadi, silahkan sesuaikan dengan kemampuan kamu.
5. Lingkungan sosial dan keadaan alam
a. lingkungan sosial
Ilmu yang akan kita dapatkan tidak hanya dari proses perkuliahan saja. Tetapi, juga termasuk ilmu dari pergaulan di kampus dan di sekitar kampus, dari pengalaman dan lingkungan yang akan kamu hadapi setiap hari. Nanti jika tidak betah, berarti kamu melewatkan poin ini.
b. Keadaan alam
Sebagian orang tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan dan keadaan alam di sekitar kampus. Misalnya, saya orang yang suka berkeringat. Maka saya tidak cocok di kampus yang memilki cuaca panas dan harus memilih kampus dengan cuaca dan udara yang dingin. Ini benar-benar saya terapkan, loh!
Oleh karena itu, jika kampus tujuanmu sudah memiliki lingkungan sosial dan keadaan alam yang sesuai dengan dirimu barulah kamu putuskan pilihanmu.
Itu hal-hal yang saya pertimbangkan setelah mengalami kegagalan pada saat pendaftaran mahasiswa baru. saya telat menjalani pendidikan selama satu tahun. Namun, karena hal itu saya memahami kesalahan yang saya lakukan. Yaitu asal-asalan memilih, mengikut teman dan tidak menyesuaikan dengan diri saya.
Salam mahasiswa!
Semangat meraih pendidikan!
