Mohon tunggu...
Beni Saputra
Beni Saputra Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Investasi Terbesarmu adalah Perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sudahkah Kebenaran Itu Kamu Lakukan Hari Ini? Menilai dari Sudut Pandang Filsafat Ilmu

29 Oktober 2020   22:08 Diperbarui: 29 Oktober 2020   22:41 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar detik Health-Detikcom

Sumber Gambar Kabar Cendikia
Sumber Gambar Kabar Cendikia

Menurut teori ini sesuatu di pandang benar apabila di terima oleh komunitas setempat. Kebenaran anatara komunitas yang satu bisa saja berbeda dengan yang lain. Misalnya kebenaran komunitas preman akan berbeda dengan komunitas beriman. Suka atau tidak, jika masuk kedalam satu komunitas. Maka, kebenaran di sanalah yang di anggap benar.

7. Teori kebenaran agama

Sumber Gambar Pena Lalat
Sumber Gambar Pena Lalat

Salah satu cara menemukan kebenaram adalah melalui agama. Agama memberikan jawaban atas segala persoalan asasi yang di pertanyakan manusia tentang apapun. Kebenaran agama ditentukan oleh Tuhan dan utusan-Nya. pada tingkat ini tidak ada yang bisa melakukan intervensi terhadap kebenaran yang telah di tetapkan.

Kebanaran antara agama yang satu dengan yang lain jelas berbeda. Islam, Kristen, Hindu, Budha dan Konghucu itu benar menurut pemeluknya masing-masing. Sesorang tidak bisa membuktikan agama mana yang paling benar. Karena, tolak ukur agama bukan pemikiran atau pengamatan, malainkan keimanan.

Nah, apakah yang kita lakukan dalam sehari tadi sudah benar? Tergantung teori mana yang kita gunakan untuk menilainya. Yang terpenting di manapun dan kapanpun kebenaran harus menjadi acuan setiap manusia.

Sumber Rujukan Artikel Teori Kebenaran oleh Edomi Saputra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun