Mohon tunggu...
IQuotee Bowie Brotosumpeno
IQuotee Bowie Brotosumpeno Mohon Tunggu... -

ikuti iQuotee :)

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Mencari solusi Calon Gubernur DKI untuk Transportasi (bag 1)

5 Juni 2012   21:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:21 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasangan no 3. Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama

Joko Widodo merupakan salah satu calon gubernur yang paling banyak mengeluarkan pendapatnya di bidang transportasi menurut iQuotee. Karena itu harus dikupas dengan lebih teliti.

Penyebab kemacetan menurut Jokowi

Kemacetan karena semua pakai kendaraan pribadi, dua juta kendaraan setiap hari masuk ke Jakarta.

Transportasi massal merupakan hal penting di Jakarta. Walaupun ada transportasi massal seperti subway, monorel, feeder, ataupun trem, hal tersebut tidak akan bisa mengurangi secara total jumlah kemacetan di Jakarta. Karena harus dibarengi manajemen lalu-lintas. Bagaimana pengelolaan lalu-lintas dalam kota. Masalah tata ruang kota juga jadi masalah kemacetan. Kalau jarak dari rumah ke kantor jauh, mobilitas orang semakin banyak. Harus di re-design


Terlalu banyak mobil pribadi di Jakarta dan masalah tata ruang kota yang tidak baik.

Konsep untuk mengatasi kemacetan

Semuanya harus punya grand design yang jelas, kota itu design transportasinya seperti apa.  Di Solo punya konsep 'Move People Not Car'. Jadi, yang digerakkan masyarakatnya, bukan kendaraannya. Kemudian ada bus priority. Maksudnya, bus yang melewati perempatan diberi prioritas. Ini saya kira konsep manajemen yang terintegrasi.


Jokowi berbicara konsep 'Move People Not Car'.

Hal yang penting untuk mengatasi kemacetan

Itu saja dikerjakan satu periode, dua periode dan tiga periode ya butuh konsistensi. Dalam cetak biru itu sudah terdapat proyek busway, monorel serta subway. Selain itu ada pula electronik road pricing (ERP) dan pajak tinggi yang sudah terpogram. Tinggal dikontrol dengan ketat


Konsistensi untuk menjalankan cetak biru seperti busway, monorel dan subway.

Gagasan/Terobosan Jokowi

Untuk koridor-koridor yang padat penumpang, saya punya gagasan untuk mengubahnya menjadi railbus. Nanti kalau diganti railbus. Headwaynya akan semakin cepat. Jadi tak perlu menunggu lama. Dengan sistem rel ini, armadanya bisa banyak tersambung satu sama lain. Sehingga sekali angkut langsung banyak dan ruangnya lega tidak desak-desakan. Masang rel itu tidak terlalu susah. Siapa bilang nggak bisa? Ini sudah pernah saya lakukan di Solo dan bisa. Kami tidak akan mengubah Pola Transportasi Makro yang sudah direncanakan. Tapi memodifikasi sedikit untuk kenyamanan bersama, saya rasa tidak ada salahnya.


Membuat railway bus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun