Setia dengan slogannya "tiga tahun bisa", Alex Noerdin dan Nono Sampono walau tidak/belum memberitahu solusi tentang masalah transportasi menjanjikan untuk mengatasi kemacetan dalam waktu tiga tahun dan bila tidak maka mereka berani untuk mundur. Berikut kutipan dari Alex Noerdin.
Kami komitmen tiga tahun bisa atasi banjir dan macet. Kalau gagal, kami mundur. Tidak usah saling bersahut pantun, mari debat terbuka. Sebelum mendaftar, saya sudah yakin bisa lebih baik dari incumbent dan mampu selesaikan masalah Jakarta
Walau banyak yang skeptis dengan tiga tahun mengingat banjir dan macet sudah bercokol di Jakarta selama bertahun-tahun, tapi Alex Noerdin dan Nono Sampono patut diapresiasi. Mungkin pada saat kampanye nanti dapat dilihat lagi sebenarnya apa definisi 'mengatasi banjir dan macet' dan apa definisi mundur.
Selain itu dalam beberapa kesempatan Alex Noerdin berulang kali mengkritik kepemimpinan Fauzi Bowo yang dianggap tidak cukup cepat untuk mengatasi masalah macet. Berikut kutipannya.
Kemacetan di Jakarta ini sudah parah. Pertumbuhan jalan dengan kendaraan tak seimbang. Prediksinya, akhir 2013 atau awal 2014 akan stagnan, tidak bisa bergerak lagi. Ini harus segera dibenahi, karena itu kalau bisa Pilkada digelar besok pagi.
Penutup
Untuk menutup pembahasan mengenai solusi calon gubernur, saya ingin menggaris bawahi beberapa hal. Dari semua pasangan hingga saat ini Jokowi dan Ahok lah yang mulai terlihat konsepnya mengenai solusi transportasi. Sedangkan yang lain masih belum jelas. Namun seperti yang saya ungkapkan hal ini bisa jadi dikarenakan menunggu waktu kampanye. Satu tambahan juga, hampir semua calon sepakat kalau transportasi di Jakarta saat ini tidak baik atau paling tidak bermasalah. Mungkin hanya Fauzi Bowo yang terlihat belum sigap dan terlihat masih menunggu, dan hal ini harus diperjelas dalam kampanye mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H