Mohon tunggu...
Bayyinah Zulfa
Bayyinah Zulfa Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Saya Bayyinah Zulfa seorang wanita kelahiran Timika, Papua 17 juni 2004. Saya suka berbicara, mengenal hal-hal baru dan belajar banyak hal baru dari berbagai arah. Extrovet? mungkin itulah sebuatan yang tepat untuk saya, saat ini saya sedang menempuh pendidikan strata 1 di kampus UIN SIBER SYEKH NURJATI Cirebon. Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, saya juga mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa yang bernama Korps Protokoler Mahasiswa (KPM). Unit Kegiatan Mahasiswa yang saya ikuti mempelajari banyak hal yang bersangkutan dengan Public Speaking, mulai dari MC, Moderator, LO, FO dll.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seni dalam Kata, Mengungkap Rahasia di Balik Kekuatan Narasi

8 Oktober 2024   21:51 Diperbarui: 8 Oktober 2024   22:18 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Narasi memiliki kekuatan psikologis yang mendalam. Penelitian menunjukkan bahwa otak manusia memproses cerita dengan cara yang berbeda dibandingkan dengan informasi faktual. Ketika kita mendengar atau membaca sebuah cerita, otak kita terlibat secara emosional, memungkinkan kita untuk merasakan empati terhadap karakter dan situasi yang mereka hadapi.

A. Empati dan Narasi

Empati adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain. Narasi berfungsi sebagai jembatan untuk menciptakan empati. Ketika kita terhubung dengan karakter dalam sebuah cerita, kita secara otomatis terlibat dalam pengalaman mereka, yang dapat mengubah pandangan dan sikap kita terhadap orang-orang di dunia nyata.

B. Memori dan Narasi

Narasi juga berperan penting dalam pembentukan memori. Cerita yang terstruktur dan bermakna lebih mudah diingat dibandingkan fakta-fakta yang disajikan secara acak. Oleh karena itu, dalam pendidikan, penggunaan narasi dapat membantu siswa memahami dan mengingat konsep-konsep yang diajarkan.

V. Narasi dan Identitas

Narasi bukan hanya cara untuk bercerita, tetapi juga alat untuk membentuk identitas individu dan kolektif. Melalui cerita, kita mengungkapkan siapa kita, dari mana kita berasal, dan apa yang kita percayai.

A. Identitas Individu

Setiap individu memiliki cerita hidupnya sendiri, yang terdiri dari pengalaman, nilai, dan keyakinan. Narasi pribadi ini membentuk identitas kita dan memengaruhi cara kita berinteraksi dengan dunia. Menulis atau berbagi cerita pribadi dapat menjadi cara yang kuat untuk mengeksplorasi dan memahami diri sendiri.

B. Identitas Kolektif

Di tingkat yang lebih luas, narasi juga memainkan peran dalam membentuk identitas kolektif. Cerita-cerita yang dibagikan dalam suatu budaya atau masyarakat menciptakan rasa kebersamaan dan keterhubungan. Misalnya, mitos dan legenda suatu bangsa dapat menciptakan narasi bersama yang memperkuat identitas nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun