Mohon tunggu...
Bayu Wira Pratama
Bayu Wira Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

Saya adalah seseorang yang terus mencari identitas dan belajar untuk terus belajar. Sangat menghargai pengetahuan, apalagi ketidaktahuan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Al-Walid bin Uqbah, Kufah, dan Fitnah

5 Oktober 2022   11:13 Diperbarui: 5 Oktober 2022   11:35 3065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Umar sendiri memberikan kesaksiannya terhadap Kufah, "Mereka tidak senang pada seorang pemimpin pun, dan tidak seorang pemimpin pun senang dengan mereka." Imam Ath-Thabari juga meriwayatkan dari Asy-Sya'bi bahwa Kufah adalah kota pertama dalam Islam yang penduduknya dibisiki setan.

Hal ini semakin terlihat jelas melalui apa yang dituduhkan Kufah kepada gubernur mereka, Al-Walid bin Uqbah...

Semua tuduhan-tuduhan terhadap Al-Walid, termasuk pula tuduhan nepotisme terhadap Usman bin Affan, salah satunya bermula dar sini.

Suatu ketika, beberapa pemuda Kufah melakukan pencurian dan membunuh seorang penduduk bernama Ibnu Haisaman Al-Khuza'i. Abu Syuraih Al-Khuza'i dan putranya memberikan kesaksian yang memberatkan mereka. Alhasil, kejadian ini diteruskan Al-Walid kepada Usman. Usman mengirimkan surat balasan berupa perintah hukuman mati, maka Al-Walid mengeksekusi mereka.

Tapi, para orangtua pemuda-pemuda tersebut malah menaruh dendam terhadap Al-Walid, maka mereka mencoba berkonspirasi untuk menjatuhkannya dari kursi gubernur. Mula-mula mereka menuduh Al-Walid meminum-minuman keras. Mereka melaporkan kepada tokoh-tokoh masyarakat Kufah bahwa mereka menyaksikan Al-Walid dan sahabat karibnya, Abu Zaid, sedang minum.

Maka mereka bersama tokoh Kufah berangkat ke kediaman Al-Walid di Ar-Rahbah yang tidak dikawal penjaga satu pun. Mereka menggerebeknya lewat masjid karena pintu rumahnya tembus ke masjid. Al-Walid sangat terkejut lantas menyembunyikan sesuatu ke bawah kolong tempat tidurnya. 

Tanpa sopan santun, salah satu dari mereka langsung merogohkan tangannya ke dalam kolong tempat tidur Al-Walid dan mengeluarkan sesuatu. Ternyata itu hanyalah sebuah piring yang berisikan beberapa butir anggur. Al-Walid menyembunyikannya karena malu dilihat piringnya hanya berisi beberapa butir anggur tanpa tangkai. Mereka pun merasa kecewa dan keluar dari sana sembari menyalahkan satu sama lain.

Tapi, anehnya, Al-Walid bersabar dan tidak menghukum mereka, seolah-olah peristiwa itu tak pernah terjadi! Ia beralasan karena ia tak mau hubungan antara dirinya dengan masyarakat menjadi rusak.

Tapi, mereka (kali ini saya akan menyebut mereka: Abu Zainab, Abu Muwarri', dan Jundab. Mereka ayah dari Zuhair bin Jundab Al-Azdi, Muwarri' bin Abu Muwarri', dan Syubail bin Abul Azdi) tetap terus melakukan konspirasi terhadap Al-Walid.

Kali ini, mereka mengumpulkan mantan pejabat-pejabat yang telah dipecat oleh Al-Walid, agar berangkat ke Madinah menemui Usman dan memberikan kesaksian palsu bahwa Al-Walid telah minum-minuman keras. Ketika ditanya oleh Usman siapa saksinya, mereka menjawab Abu Zainab dan Abu Muwarri'. Usman pun memanggil keduanya dan mereka berpura-pura sebagai pelayan Al-Walid dan menyaksikan bahwa majikannya sedang muntah minuman keras.

Al-Walid pun dipanggil Usman ke Madinah. Ia bersumpah tak pernah sekalipun minum-minuman keras dan membeberkan kepada Usman bahwa orang-orang itu adalah provokator dan pembohong. Tapi, yang dapat direspon Usman hanyalah, "Kami hanya menegakkan hukum. Biarlah para saksi palsu bersiap-siap masuk neraka. Maka bersabarlah, saudaraku." Usman pun memerintahkan Al-Walid dijatuhi hukuman dera dan diturunkan dari jabatan sebagai gubernur Kufah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun