1. Menyatukan bagian keuangan dengan kasir
Apa yang akan terjadi jika anda ngeyel? akhirnya terjadi manipulasi laporang data keuangan. Anda akan kebingungan kenapa hasil dilapangan berbeda jauh dengan hasil laporan di dalam.
2. Bagian penjualan menyimpan keuangan lebih lama
Udah tahu bagian penjualan susah menyimpan uang maka siap-siap menerima akibatnya uang anda akan terpakai. Jangan biarkan sampai bagian penjualan anda, menyimpan uang hasil penjualan lebih lama lagi.
3. Tidak tegaan.
saat akan pecat orang karena tidak tegaan jadi tidak jadi. Padahal orang tersebut tidak produktif atau menjadi sel kangker yang akan merusakan sistem lainya. Akhirnya karyawan tersebut telah membawa pengaruh negatif.
Pengusaha sudah satu paket dengan memecat karyawan, coba bayangkan seandainya jika tidak tegaan pecat orang. jika dihitungkan akan berdampak kebangkrutan yang akan lebih menyengsarakan karyawan lain yang bergantung hidupnya pada perusahaan anda.
Jadi lebih baik memecat orang yang layak dipecat daripada mengorbankan orang yang benar-benar kerja dengan baik.
Jika anda tidak tegas terhadap keputusan yang telah dibuat siap-siap banyak orang yang akan berani melanggar lagi. Tegas terhadap pridadi juga pada karyawan anda karena hal tersebut akan menjadi panutan karyawan anda.
5. Menyatukan uang pribadi dengan uang perusahaan
Ini akan berdampak parah karena uang anda akan tidak terasa cepat habisnya kemana, bisnis anda bisa terancam bangkrut. Pisahkanlah keuangan tersebut di tabungan berbeda, gajih anda sebagai owner bisnis secukupnya dan jangan sampai mengambil uang perusahaan lagi.
Semakin ada toleran semakin anda akan menjauh dari goal bisnis anda.
7. Terlalu ikut campur dalam teknis
Ini menandakan anda tidak percaya kepada karyawan anda, belajar pecaya dan biarkan karyawan anda berkembang jika mengalami kesalahan kerja.
Pebisnis itu fokus pada sistem bukan pada teknis. Teknis itu memusingkan, ingat itu, karena otak dan tenaga kita akan terkuras disana.
Â
 Tulisan ini pernah dimuat blog pribadi saya disini
BayuWin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H