Dalam konteks merayakan kemerdekaan yang ke-75 tahun ini, pilihan untuk "merdeka" mesti harus mendapat panutan refleksi bagi  setiap kita yang menamakan diri sebagai warga negara Indonesia.  Apalagi tema perayaan kemerdekaan tahun ini ialah "Indonesia Maju". Tentu untuk dikatakan bahwa tema yang dipilih tersebut ingin menggaet semangat kebersamaan warga, masyarakat Indonesia untuk mau dan berani  memajukan negara Indonesia, menuju harapan kesejahteraan yang senantiasa dicita-citakan.
Semangat untuk memajukan negeri kita tercinta, Indonesia; sebagaimana yang terpatri di dalam tema perayaan, haruslah pula didukung oleh spirit  kemerdekaan (merdeka!) yang menampik kematian (mati !). Kemajuan Indonesia pasti akan terwujud, apabila segenap publik Indonesia mau dan sadar (aware), bahwa "keharusan untuk merdeka guna memajukan bangsa ini, merupakan sebuah kewajiban bagi setiap warga negara dalam segala aspek kehidupan yang diperjuangkan".
Kesadaran tersebut memang cukup mendapat tantangan dalam perwujudannya untuk dihayati dan dihidupi. Sebab masih tak tanggung-tanggung tampil kisah-kisah egoisme para koruptor, politik identitas yang diam-diam muncul-menghilang, atau pun rasa nasionalisme dan patriotisme yang mulai mendangkal, serta pula dalam kondisi pandemi virus corona, munculnya ego masyarakat yang sok tahu dengan aturan penanggulangan Covid-19.
Untuk itu, dalam spirit memajukan negara kita tercinta ini, mestilah kita kembali menggaet tanggung-jawab untuk memerdekan (merdeka!) segala bentuk, sifat,  kondisi,  kematian (mati !) yang cenderung hanya sebatas menyamankan ego pribadi kita. Tanggung-jawab yang demikian menjadi sumbangsih yang pas bagi kita  guna menghormati jeri-payah para pejuang kemerdekaan. MERDEKA!!!
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H