Perjalanan didalam kereta api hanya membutuhkan waktu 39menit saja. Putra kami ceria dan melihat pemandangan luar yang membuat mata sejuk. Hamparan sawah-sawah nan hijau menghiasi perjalanan kereta api ini.
Kereta api Bandara YIA ini tepat waktu. Memang KAI sudah mengalami perbaikan-perbaikan fasilitas dan sistemnya. Tidak seperti naik kereta api era 90an yang masih carut marut. Ketahuan usianya ini, kalau generasi tua.
Sampai Bandara YIA kami langsung menuju kios Roti O, lumayan untuk mengisi perut lagi, makanya kami gemuk sekeluarga karena makan terus. Ini ketiga kalinya kami di Bandara YIA. Tetapi sebelumnya kami menuju Bandara YIA dengan naik mobil. Naik kereta api ke Bandara YIA ini merupakan pengalaman pertama kami.
Sambil menunggu adzan dhuhur kamipun memutuskan makan kembali, yah makan terus pokoknya. Kami makan siang di AW. Ayam AW kata putra kami lebih enak daripada ayamnya KFC, Rocket chicken, Olive, Jogja Chicken. Memang sih golden aroma chicken dari AW memiliki aroma yang kuat. Padahal putra kami ini pertama kali makan ayam AW. Atau mungkin efek lapar saja jadi AW terasa enak banget bagi putra kami. Ini kembali lagi masalah selera dan lidah masing-masing orang. Bisa berbeda tiap orang.Pasca makan siang kami sholat dhuhur di Masjid Bandara YIA yang megah. Fasilitas wudhu, luasnya masjid dan yang utama sangat bersih masjid ini. Hanya kurang jamaah dhuhurnya saja jadi terlihat kosong jamaah.
Sedikit hiburan di Bandara YIA adalah ada replica Dinosaurus. Cukuplah buat hiburan anak-anak. Bisa juga sewa dinosaurus kecil untuk dinaiki selama 6 menit keliling area Bandara YIA dengan biaya sewa Rp 30.000.
Waktu hampir jam 14.00 kami pulang menuju stasiun Bandara YIA untuk kembali lagi ke Stasiun Tugu Jogja. Kami membeli tiket pakai aplikasi lagi untuk ke Stasiun Tugu Jogja. Antrian beli tiket disini juga ramai sekali. Maka saran kami belilah tiket pakai KAI Acces. Liburan murah sederhana dan yang paling penting kerinduan naik kereta api terobati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H