Mohon tunggu...
Bayu Suntara
Bayu Suntara Mohon Tunggu... FREELANCER -

Freelance Journalist, Music n coffee addict,

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Rabu Putih Jokowi Berpotensi Membelah Rakyat

14 April 2019   10:27 Diperbarui: 14 April 2019   11:33 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Surat terbuka kepada Jokowi sebagai Presiden RI dan Calon Presiden.

Yth Bapak Jokowi,

Saya menuliskan surat ini dalam kapasitas saya sebagai anak bangsa yang merasa berkeberatan dengan keputusan Bapak mensimbolkan Rabu Putih pada pelaksanaan pencoblosan tanggal 17 April yang akan berlangsung tinggal hitungan hari.

Tidakah bapak mempertimbangkan seruan itu akan memberikan peluang terbelahnya masyarakat di TPS-TPS dimana sejatinya pesta demokrasi dilaksanakan secara Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia. Dari azas UMUM, BEBAS dan RAHASIA jelas simbolisasi "Putih" tersebut sudah melanggar azas pemilu yang sangat prinsipil. Mengapa? Karena dikotomi putih dan non putih jelas ditujukan untuk mengidentikan kepada siapa pilihan politik rakyat yang semestinya dilakukan secara RAHASIA berlaku UMUM dan BEBAS memilih siapapun tanpa ditunjukan oleh identitas warna tertentu.

Tidakah Bapak belajar dari beberapa kasus sweeping terhadap beberapa pendukung Paslon tertentu oleh pendukung fanatik Bapak. 

Juga tidakah bapak sadari jika pendukung Prabowo dikenal dengan massa muslimnya yang juga menggunakan pakaian putih sebagai identitasnya dimana saat pencoblosan bisa saja datang berbondong-bondong dengan pakaian putih dan ternyata Bapak kalah di TPS itu lalu kemudian munculah fitnah kecurangan dsb karena ternyata yang berbaju putih itu bukan lah pemilih Bapak.

Selanjutnya, tidakah bapak kuatir ketika pemilih Bapak yang ternyata minoritas di tempat tertentu akan mendapatkan intimidasi dari pendukung lawan politik Bapak yang mayoritas sehingga jalannya pemungutan suara akan diwarnai aksi kekerasan yang tidak perlu.

Dari serangkaian skenario yang telah saya uraikan diatas mungkin masih banyak lagi skenario lain yang tidak tergambarkan oleh saya tapi bisa secara praktikal terjadi dilapangan.

Saya sendiri adalah Caleg dari Partai Hanura nomor urut 1 untuk wilayah Dapil 1 Kabupaten Karawang yang sangat tidak merekomendasikan bagi pemilih Bapak untuk berpakaian seperti anjuran Bapak. Saya siap jika harus menerima konskwensi  di coret dari DPT karena dianggap melanggar ketentuan yang telah Bapak gariskan. Karena munurut saya, potensi konflik apapun semestinya harus bisa dihindari.

Saran saya, Bapak segera mengevaluasi arahan itu dan sebagai Kepala Negara yang masih menjabat semestinya Bapak harus bisa lebih jeli dan bijak demi mewujudkan Pemilu yang kondusif. B

Bpak jangan mau di frame dan diberikan masukan oleh tim-tim Bapak yang tidak berusaha melakukan trial error atas apa yang kemudian dijadikan kebijakan Bapak karena ketika kebijakan Bapak ternyata melahirkan output yang buruk, jari-jari itu akan menunjuk kepada diri Bapak, bukan tim Bapak. Oleh karena itu, alangkah baiknya, Bapak sendiri berani mengatakan tidak atau meminta tim Bapak mengkaji ulang tentang seruan Rabu Putih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun