Surat terbuka untuk:
1.Presiden RI
2.Sultan HB X
Sepintas mungkin tampak membanggakan. Sebuah Industri Game besar berskala internasional dari Perancis masuk ke Indonesia! Group Studio Manager Gameloftakan membuka studio produksi game di Yogyakarta. Mereka membutuhkan 250 karyawan yang memiliki keahlian di bidang produksi game.
Tentu ini membanggakan kota Yogyakarta karena perusahaan besar memercayakan kebutuhan SDM di kota tercinta, dan pastinya ini berita menggairahkan bagi para animator. Tapi, pernahkan kita menilik bahwa sesungguhnya di Yogyakarta pun sudah ada puluhan studio-studio mini, yang mati matian berjuang untuk bisa berkarya dan eksis dengan modal minim? sebut saja : Studiokasatmata, uragureg, ADBstudio, Prismart, Animars. Masing-masing sudah eksis dengan karya mereka sendiri, dan nota bene, mereka sudah berjuang agar tetap eksis, berwirausaha, agar tidak tergantung dengan studio besar. masing masing mungkin hanya memiliki 5-10 animator.
Lalu apa yang terjadi jika studio besar menginfasi Indonesia, Yogyakarta khususnya.
Good news is: lapangan kerja terbuka, salary menggiurkan, nama besar perusahaan.
But.. Bad news is: Industri studio lokal terancam. Bagaimana kelanjutan nasib studio animasi lokal yang sudah pernah menelorkan Layar lebar? (studiokasatmata) TV series (ADBstudio, Prismaart), iklan-iklan TVC (studiokasatmata, uragureg), yang rata-rata sudah memiliki animator handal.
Apakah mereka akan punah karena para animatornya berpindahan?
Hal ini sebelumnya sudah pernah terjadi ketika ada 1 studio besar luar negeri mengadakan rekrutmen besar-besaran di tiap kota, yang selanjutnya terjadi bedol desa animator. Apakah ini perlu terjadi lagi?
Perlahan tapi pasti, akan terjadi efek CAREFOUR di dunia animasi! Jika kita tidak bertahan.. Bangsa kita tidak akan lebih dari sekedar Kuli di Negeri Sendiri.... Lha wong mau bikin karya aja supportnya susah minta ampun... Ingat, gameloft bukanlah investor.
Tengoklah Negara Korea, di mana industri lokal maju pesat. Pemerintah sangat mengayomi, memberi modal untuk berkarya dan menciptakan keajaiban dunia.
Keluhan saya baru terjadi di lingkup studio animasi lokal, belum termasuk industry local game, desain grafis dan programmer.
Saya mengajak pemerintah daerah untuk memerhatikan studio yang yang sudah eksis, alangkah baiknya jika diajak share, atau dijadikan partner. Plus.. seyogyanya pemerintah memang perlu mensupport industri lokal.
Salam Animasi Indonesia
Bayu Sulistyo S,ST
CEO - ADBstudio
Alumni PADMANABA 2000, Arsitektur UGM 2001
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H