"benar juga ya Met. selama ini penduduk Gaza sudah terisolir dari dunia luar akibat blokade Israel. Ga kebayang deh bagaimana mereka makan dan menjalani kehidupannya. Sekarang, kapal yang membawa bantuan pun dihadang oleh Israel. Padahal bantuan itu sudah dikumpulkan dari seluruh dunia, berupa makanan, pakaian, dan obat-obatan. tapi ngga bisa sampai kepada mereka para penduduk Gaza. benar-benar kejam dan tidak berperasaan Israel itu," Mamat menanggapi dengan ekspresi yang tak kalah sedih ditambah rasa geram.
"Ini sama saja membiarkan penduduk Gaza mati pelan-pelan Mat," balas Memet. "menurut gw sebuah pembersihan etnis telah terjadi di Gaza. ada sekelompok manusia (Israel) yang dengan sengaja membiarkan dan bahkan menginginkan sekelompok manusia yang lain (penduduk Gaza) mati kelaparan. tidak salah jika dikatakan bahwa sebuah genosida telah terjadi di Gaza. kalau benar seperti ini, sebuah tragedi kemanusiaan sudah terpampang jelas di hadapan kita Mat," Memet melanjutkan ekspresinya dengan nada getir campur frustasi dan marah.
"Benar Met. ini merupakan ketidakadilan yang sangat besar pada masa sekarang ini. sekelompok manusia yang sudah menginjak-injak nilai luhur kemanusiaan dan telah nyata dan sengaja berusaha menghilangkan hak hidup sekelompok manusia yang lain. dari sisi manusia mana pun, ini sungguh sangat memprihatinkan," timpal Mamat.
"dari sudut pandang mana pun tindakan yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan tidak bisa diterima. Kita tidak butuh imbauan dari ayat suci dan seruan dari agama untuk bisa ikut larut dalam keprihatinan ini," ujar Memet menimpali pernyataan Mamat.
"perlu ada tindakan nyata yang bisa mencegah ketidakadilan ini Met. semoga saja semua pihak menyadari keadaan yang terjadi di Gaza dan bisa melakukan upaya yang konkret agar nilai-nilai luhur kemanusiaan dapat ditegakkan kembali," kata Mamat.
"dan bantuan kemanusiaan harus tetap bisa masuk ke Gaza dengan cara apapun. Mungkin ga ya kalau bantuannya disampaikan dalam bentuk uang yang ditransfer langsung melalui rekening ke Gaza atau apapun yang bisa dilakukan untuk bisa mengakses Gaza," sahut Memet mencoba memberikan solusi.
"para relawan itu tentunya lebih paham situasi di sana dan semoga mereka bisa menemukan jalan atau solusi yang memungkinkan mereka bisa masuk ke Gaza. dan jangan lupa untuk selalu berdoa untuk keselamatan mereka para relawan dan penduduk Gaza. Paling tidak ini yang harus tetap kita lakukan sejauh ini," kata Mamat.
"amin .. semoga demikian ya Mat," sahut Memet
Mereka kembali melanjutkan aktivitas kembali dan terus berdoa dan berusaha menemukan solusi agar masalah ini mendapatkan jalan keluar yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H