Perhatian kita saat ini mau tidak mau akan tertuju ke arah Palestina dan Gaza. Terutama sekali ke arah penduduk Gaza yang masih merasakan penderitaan panjang akibat serangan brutal Israel tahun lalu ditambah blokade dari dunia luar. Sesungguhnya korban yang paling menderita dari semua kejadian ini tidak lain adalah penduduk Gaza. Israel dan amerika berulang kali mengatakan bahwa pihak yang paling bertanggung jawab atas serangan dan blokade israel adalah HAMAS. Sikap keras HAMAS yang tidak mau bekerja sama dengan Israel dan diklaim selalu menembakkan roket ke arah pemukiman Israel selalu dijadikan alasan untuk melakukan balasan kepada Gaza. Israel selalu mengatakan bahwa yang mereka lakukan sebagai balasan atas serangan HAMAS kepada Israel. Dan yang kita lihat adalah serangan balasan Israel yang lebih brutal dibandingkan serangan roket HAMAS. Padahal kalau mau dibandingkan roket rakitan yang dibuat oleh HAMAS dengan senjata nuklir dan rudal canggih Israel dan persenjataan lengkap israel buatan amerika, sungguh sangat jauh berbeda. Di sini saya ingin sedikit memberikan pandangan tentang HAMAS dan bagaimana kita memahami sikap kerasnya terhadap israel. Untuk memahami jalan pikiran HAMAS dan untuk memahami sikap keras HAMAS terhadap israel ada baiknya kita mundur ke belakang dan melihat bagaimana pembentukan negara israel. Kita perlu memahami bahwa wilayah yang saat ini diduduki dan diklaim sebagai negara israel sebenarnya adalah wilayah Palestina dan Arab secara umum. Palestina dengan Masjid al-Quds atau Masjidil Aqso telah lama dikenal sebagai wilayah Palestina. Wilayah Palestina inilah yang kemudian secara semena-mena diduduki oleh zionis dan yahudi tentu saja dengan bantuan sekutunya, inggris dan amerika. Yahudi sendiri sebenarnya sekumpulan orang yang tersebar di berbagai negara. Dan sialnya wilayah Palestinalah yang dijadikan sebagai wilayah yang akan dibuat negara tempat orang-orang yahudi yaitu israel. Dengan pendudukan Palestina oleh orang yahudi untuk dijadikan negara israel, orang-orang Palestina sendiri terusir dari wilayahnya dan tanah airnya sendiri. Orang Palestina pun dipaksa menjadi pengungsi yang tersebar di gurun pasir tandus di luar wilayahnya sendiri. Dari sini tentunya kita perlu melihat Palestina yang terusir dari tanah airnya dan israel yang telah merampas wilayah negara lain secara semena-mena. Dari sini saja semestinya kita perlu memaklumi reaksi bangsa Palestina terhadap israel, bahwa pada hakikatnya mereka (bangsa Palestina) tengah berupaya merebut wilayahnya dan tanah airnya dari bangsa yang telah merampasnya. Dari sudut pandang kemanusiaan tentu reaksi bangsa Palestina ini sangatlah wajar. Bahwa ada keterlibatan dunia barat khususnya inggris dan amerika atas terbentuknya negara israel di tanah tempat bangsa Palestina ini tempati sebelumnya membuat sebagian atau oknum dari bangsa Palestina membuat teror di negara-negara barat melalui aksi serangan bom. Mereka menganggap ini sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan barat terhadap bangsa yang tertindas, yaitu Palestina. Pada periode berikutnya perjuangan rakyat Palestina terbagi menjadi beberapa faksi dengan faksi terbesar adalah PLO yang dimotori oleh yasser arafat dan HAMAS dengan gerakan intifadahnya. PLO dan yasser arafat kemudian menandatangani pembentukan negara Palestina dengan wilayah yang sangat terbatas, yaitu jalur Gaza dan tepi barat dan mengakui negara israel. Memang dari perjanjian ini terbentuk negara Palestina namun wilayahnya begitu kecil dimana seharusnya Palestina memiliki wilayah yang telah diduduki oleh israel. Sebagian bangsa Palestina tentu saja tidak bisa menerima skema perjanjian ini. Kalangan ini menginginkan israel harus keluar dari wilayah Palestina karena memang wilayah yang ditempati israel itu adalah hak milik Palestina. Mereka juga menganggap perjanjian ini sama saja menyerahkan hak milik mereka kepada orang lain. Dengan mengakui israel itu artinya Palestina memberikan begitu saja wilayahnya kepada orang lain, padahal orang Palestinalah yang paling berhak menduduki wilayah itu. Kalangan yang bersikeras menolak mengakui negara israel tidak lain adalah HAMAS. HAMAS dengan tak kenal lelah terus berjuang melawan israel yang telah merampas tanah airnya. Melalui gerakan intifada HAMAS terus melakukan perlawanan terhadap Israel dan semakin lama mendapat banyak dukungan dari rakyat. Kita bisa melihat gerakan intifada dengan bersenjatakan batu sebagai sebuah simbol perlawanan yang kontinu terhadap ketidakadilan. Tentu semua juga paham bahwa mana mungkin bisa melawan persenjataan lengkap Israel dengan perlawanan menggunakan batu seperti ini. Tapi ini bisa jadi dapat dianggap sebagai bentuk perlawanan yang pantang menyerah terhadap semua pihak yang telah bertindak semena-mena di Palestina. Dan terbukti Israel teramat takut dan cemas dengan perlawanan intifada ini. Dan bukan tidak mungkin gerakan intifada telah menimbulkan kerugian yang amat besar kepada Israel dan secara psikologis juga menimbulkan rasa takut. Inilah salah satu keberhasilan dari gerakan intifada yang tidak bisa dicapai oleh bentuk perlawanan lain yang ada di Palestina. Dalam tekanan dunia internasional yang tentunya dikuasai oleh negara barat dan amerika, rakyat Palestina dipaksa untuk mengakui negara israel dan menerima pembentukan negara Palestina di wilayah yang ditentukan. Hal ini tentu saja sangat tidak bisa diterima. Bagaimana mungkin suatu bangsa menerima wilayahnya diduduki oleh bangsa lain sedangkan dirinya hanya menempati wilayah yang sangat kecil saja. Namun secara terpaksa rakyat Palestina harus menerima kondisi ini melalui perwakilan mereka PLO yang telah bersedia menerima perjanjian Palestina-israel. Sebagian rakyat yang menolak israel tentu saja akan berpihak kepada HAMAS yang sejak awal memang tidak pernah mau mengakui negara Israel yang dianggap sebagai negara yang telah merampas tanah air mereka. Tidak heran saat pemilu digelar di Palestina, HAMAS yang ikut sebagai salah satu peserta pemilu mendapat suara mayoritas di legislatif. Suara mayoritas ini bisa jadi mewakili sebagian keinginan rakyat Palestina yang sebenarnya menginginkan wilayah mereka kembali ke tangan mereka yang memang lebih berhak Namun, Kemenangan ini lagi-lagi tidak bisa diterima israel dan amerika sehingga mereka menolak mengakui hasil pemilu. Ini juga yang menyebabkan HAMAS kemudian membelot dari otoritas Palestina yang diisi oleh fatah. Konflik ini membuat Palestina terpecah dimana HAMAS menguasai jalur Gaza. Dan karena itulah Gaza diblokade dan terisolasi dari dunia luar. Jika kita melihat bahwa israel telah merampas wilayah Palestina dan ada sekelompok orang Palestina yang berusaha melawan ketidakadilan ini, tentu ini adalah tindakan yang wajar. Ini bisa dilihat sebagai perjuangan melawan ketidakadilan. Sebagaimana wajar pula jika ada sekelompok orang yang tidak mengakui orang lain yang menduduki wilayahnya dan berusaha merebut kembali wilayah yang dirampas orang lain itu. Inilah yang sedang dilakukan oleh HAMAS. Dengan latar belakang seperti ini mau tidak mau kita harus maklum dengan keras hatinya dan keras kepalanya HAMAS atas proses dan konflik yang terjadi di Palestina. Kita mesti maklum bahwa HAMAS sesungguhnya sedang berusaha mengambil kembali hak miliknya yang telah dirampas oleh orang lain. Semua orang pun akan melakukan hal yang sama dan akan melawan jika ada orang lain yang telah merampas hak miliknya secara semena-mena. Namun amat disayangkan, HAMAS sedang melawan sebuah konspirasi besar yang tentu teramat sangat kuat untuk dilawan. Konspirasi yang telah membuat penderitaan rakyat Palestina tidak kunjung berakhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H