Mohon tunggu...
Bayu Setiawan
Bayu Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kampung China: Destinasi Wisata Masa Lalu yang Tergerus oleh Waktu Masa

16 Oktober 2024   10:27 Diperbarui: 16 Oktober 2024   11:11 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampung China yang berada di kawasan elit Kota Wisata Gunung putri Bogor kini telah tergerus oleh perkembangan zaman, tempat yang dahulunya menjadi destinasi wisata pada tahun 2000 sampai masa pandemi covid kini sudah sangat memprihatinkan, beberapa pedagang terlihat mulai meninggalkan lapak dagangannya karena kawasan tersebut kabarnya akan digusur untuk pembangunan mall megah."kalau saya coba inget lagi pas jaman dulu masih muda kangen juga liat tempat ini masih ramai banget, tiap minggu itu orang-orang ramai banget kesini, liburan sama keluarga terus ada yang belanja juga" Ucap Daniel salah satu pengunjung di Kampung China.

Melihat kondisinya sekarang, sangat jauh berbeda dari belasan tahun yang lalu, kini kawasan kampung china sudah sangat sepi hanya tinggal beberapa pedagang yang masih bertahan karena belum mau menjual lapaknya kepada pengelola Kota Wisata

"kebanyakan pedagang disini mulai pergi karena udah nemu harga yang cocok, jadi pihak kota wisata itu menawarkan uang ganti untuk membeli lapak kita, tapi ya karena harganya yang belom cocok aja jadi kita masih bertahan" Ujar Nimas salah satu pedagang makanan

Doc Pribadi
Doc Pribadi
Nimas menambahkan alasan mengapa pihak kota wisata menawarkan harga untuk lapak mereka karena nantinya Kampung China ini akan digusur untuk pembangunan jalan yang langsung mengakses ke Mall Living World yang berada dipusat Perumahan Elit tersebut.

Bagi sebagian orang yang tinggal disekitar Gunung Putri, Kampung China memiliki nilai masa lalu yang berkenang dihati dan sulit untuk dilupakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun