Mohon tunggu...
Bayu Christian
Bayu Christian Mohon Tunggu... Musisi - Musisi dan Creative Concept

Lead Vocal and Guitarist Bunker 225 (www.bunker225.com) , #FiorentinaPerSempre Classic Rock 50's - early 90's maniac

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Alvin Lee dan Musiknya yang Hidup hingga Kini

3 Oktober 2020   02:25 Diperbarui: 3 Oktober 2020   02:55 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"I woke up this morning, this shit still exist!!!" penggalan lirik lagu "I Woke Up This Morning" yang saya ubah sedikit lirik lagunya. 

Penggalan lirik lagu tersebut setiap hari saya nyanyikan dengan lantang ketika bangun tidur dan memulai beraktivitas sehari-hari. Maksud dari lirik yang saya ubah "this shit still exist" ini adalah virus yang menjengkelkan ini masih eksis saja, entah memang masih eksis apa di eksis-eksisin? 

Sudah sekitar 3 bulan belum menulis artikel baru lagi disini karena banyak kesibukan yang sebenernya tak sibuk-sibuk banget. Ya karena dalam keadaan seperti ini hampir semua projek yang sudah direncanakan sebelumnya harus kandas. 

Proses rekaman album EP kedia bersama Bunker 225 akhirnya bisa berjalan meskipun jadwalnya sempat tertunda karena masalah virus yang masih eksis ini. 

Dalam membuat lagu rata-rata tiap musisi memiliki inspirasi atau idola. Lagi-lagi saya membuka laptop legendaris saya keluaran tahun 2011 yang banyak menyimpan lagu-lagu rock lawas dari dalam negeri hingga luar negeri. 

Perhatian saya ketika membuka kembali koleksi-koleksi lagu rock lawas adalah band Ten Years After yang didirikan olej Alvin Lee di tahun 1966. Jujur saya sangat terkagum-kagum dengan teknik permainan gitar dari Alvin Lee dan musikalitas dari band Ten Years After.  

Dengan ciri khasnya memakai gitar hollow body (semi elektrik), stratocasternya dan solo gitar rock n' roll yang cepat, Alvin Lee disebut-sebut sebagai salah satu gitar yang ikut mempelopori teknik shred pada gitar yang teknik tersebut populer di era 80an.

Graham Anthony Barnes atau yang lebih dikenal dengan nama Alvin Lee ini lahir di Nottingham, Inggris pada tanggal 19 Desember 1944. Alvin kecil mulai menyukai musik ketika mendengarkan koleksi-koleksi lagu jazz dan blues milik orang tuanya. Kesukaannya dengan musik membuat Alvin Lee berniat untuk menjadi musisi. 

Ia mulai belajar bermain gitar saat ia masih berumur 13 tahun. Saat remaja, musik-musik Alvin Lee sudah dipengaruhi musik-musik rock n' roll Amerika Serikat yang populer di era 50an seperti Elvis Presley, Jerry Lee Lewis, Chuck Berry, Buddy Holly, Eddie Cohran, dan Carl Perkins. 

Di tahun 1960 saat Alvin Lee belum genap berumur 16 tahun, ia bersama Leo Lyons membuat grup musik The Jaybirds. Di awal era 60an banyak grup musik yang membawakan musik-musik blues dan rock n' roll Amerika di Inggris. 

Grup musik The Jaybirds yang didirikan oleh Alvin Lee dan Leo Lyons itu pun sulit untuk mendapatkan panggung di Inggris hingga di tahun 1962 The Jaybirds mempunyai tempat untuk mereka bisa dikenal meskipun lokasinya jauh yaitu di Hamburg, Jerman. 

Mulai dari tahun 1963 hingga tahun 1966, grup musik The Jaybirds bermusik di Hamburg, Jerman dan mulai pulang kampung ke negaranya Inggris di tahun 1966. 

Alvin Lee, Leo Lyons, Ric Lee bersama Chick Churchill sepakat untuk mengganti nama band menjadi Ten Years After di tahun 1966. Setelah mengganti nama band bukannya makin dikenal di Inggris malah mereka harus berjuang lagi untuk mencari nama lewat karya di Inggris. 

Perjuangan quartet ini tak sia-sia, mereka tampil di kelab yang banyak menghadirkan grup musik dan musisi rock ternama yaitu di kelab Marquee Club. 

Ten Years After sering tampil di Marquee Club hingga mereka menjadi salah satu performer di Windsor Jazz Festival pada tahun 1967. a

Pada tahun 1967, Ten Years After mendapatkan kontrak rekaman dari label Deram dan langsung merekam karya-karya mereka untuk album debut di bulan September 1967. Album debut Ten Years After dirilis bulan Oktober 1967 yang hasilnya kurang memuaskan dan tak ada lagu yang hits di album tersebut.

Alvin Lee dkk tak putus asa dan terus berkarya. Setelah album debut dirilis, Ten Years After menjalani tour di beberapa negara di Eropa Utara dan Amerika Serikat untuk memperkenalkan album debu yang belum lama mereka rilis. 

Setelah tour Eropa Utara dan Amerika Serikat selesai, 14 Mei 1968 Ten Years After tampil di sebuah kelab kecil yang bernama Klooks Kleek. Kelab kecil tersebut banyak menampilkan musisi dan grup musik jazz, blues, rock dan Led Zeppelin juga pernah tampil disana. 

Hasil rekaman live di Klooks Kleek dirilis di album live Ten Years After yang diberina nama "Undead" yang dirilis di bulan Agustus 1968. Di album live ini lah nama band Ten Years After dan Alvin Lee mulai mendapatkan perhatian penikmat musik dengan lagunya "I'm Going Home" yang dirilis di album live "Undead".

Setelah sukses dengan album live dan menjalani beberapa penampilan live, Alvin Lee dkk mulai berkarya lagi dan merekam lagu-lagu untuk album kedua dari tanggal 3 September 1968 hingga 15 September 1968 di Decca Studios, London. 

Setelah proses rekaman selesai, Ten Years After kembali menjalani konsernya. Album kedua "Stonedhenge" dirilis di tanggal 22 Februari 1969. "Hear Me Calling" salah satu lagu yang dirilis di album kedua ini menjadi lagu paling hits dan sempat dibawakan ulang oleh band glam rock legendaris Slade di tahun 1972. 

Kesuksesan album kedua membuat Alvin Lee dkk menjadi salah satu performer di Newport Jazz Festival, Seattle Pop Festival dan di festival musik bersejarah Woodstock 1969. 

Tahun 1969 menjadi tahun puncak kejayaan bagi band Ten Years After dan mereka memiliki banyak penggemar di Amerika Serikat setelah mereka tampil di Woodstock 1969. 

Ten Years After tampil di festival musik Woodstock di tanggal 17 Agustus 1969 pukul 8 malam waktu setempat. Penampilan Alvin Lee bersama Ten Years After saat membawakan lagu "I'm Going Home" di Woodstock menjadi penampilan Alvin Lee yang paling diingat setelah Alvin Lee memainkan lagu tersebut dengan durasi yang lama dan menunjukan kepiawaiannya bermain gitar. 

Tampil memukau di Woodstock dengan solo gitarnya yang disebut-sebut sebagai salah satu gitaris yang mempelopori teknik shred ini, Alvin Lee kemudian dijuluki "the Fastest guitarist in the west" atau gitaris tercepat di barat. 

Nama Alvin Lee bersama band Ten Years After dikenal di seluruh dunia setelah mereka tampil di festival musik Woodstock 1969. Ten Years After pun sudah tak tampil lagi di kelab kecil dan panggung yang kecil. Mereka tampil di stadion/arena yang lebih besar dan banyak ditonton oleh penggemarnya. 

Namun dibalik kesuksesan dan ketenarannya, Alvin Lee kemudian menjelaskan bahwa dirinya menyesali karena kehidupannya menjadi konsumsi publik dan tak memiliki kebebasan lagi.

Tahun 1969 hingga tahun 1974, Ten Years After menjalani tour yang padat dan merilis 6 album studio. Ten Years After juga menjadi salah satu performer di festival musik Isle Of Wight di tahun 1970. Di tahun 1971 Ten Years After mendapatkan kontrak rekaman dari label Amerika Serikat yaitu Columbia Records. 

Album keenam "A Space in Time" yang dirilis tanggal 18 Oktober 1971 ini menjadi salah satu album Ten Years After yang sukses. Di tahun 1973, Alvin Lee merasa di batasi dalam berkarya yang membuatnya ingin keluar dari band. Ten Years After bubar di tahun 1975 setelah merilis album kedelapan "Positive Vibrations" di bulan April 1974. 

Setelah Ten Years After bubar, Alvin Lee menjalani karir musiknya dengan bebas. Ia banyak berkolaborasi dengan musisi-musisi beda genre. Alvin Lee juga menjalani solo karir dan merilis 12 album solo dari tahun 1975 - 2012.  

Alvin Lee bersama personil Ten Years After yang lain kembali bermusik di tahun 1983. Ten Years After kembali fokus bermusik di tahun 1988. Alvin Lee kembali memutuskan keluar dari band di tahun 2003 dan memfokuskan solo karirnya lagi. 

Album solo keduabelas "Still on the Road to Freedom" yang dirilis di bulan September 2012 menjadi karya terakhir Alvin Lee. 

Barulah pada 6 Maret 2013, Alvin Lee meninggal diusianya yang ke 68 tahun. Alvin Lee meninggal karena komplikasi yang tak terduga setelah operasi bedah rutin penyakit pada gangguan irama pada jantungnya yang diderita Alvin Lee. 

Sepanjang karir bermusiknya ia sukses merilis lebih dari 20 album. Solo gitarnya di Woodstock 1969 disebut-sebut sebagai contoh awal teknik shred pada gitar yang kemudian teknik ini banyak dipakai oleh gitaris-gitaris instrumentalis dan gitaris-gitaris rock di era 80an. 

Meskipun Alvin Lee telah tiada, musiknya masih hidup dan memberikan inspirasi bagi musisi-musisi generasi selanjutnya. 

RIP
Alvin Lee
(19 Desember 1944 - 6 Maret 2013)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun