Mohon tunggu...
Renaldi Bayu
Renaldi Bayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - I'm a Student of Accounting at Udayana University.

@malleumiustitiae @refknow (Enjoy Writing, Reading and Dialectics)

Selanjutnya

Tutup

Seni

Bagaimana Menggali Ide dan Menentukan Angle Didalam Menulis?

14 Oktober 2024   23:39 Diperbarui: 14 Oktober 2024   23:42 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memulai menulis artikel atau karya tulis pertama bisa terasa menantang, tetapi dengan pendekatan yang tepat, prosesnya menjadi lebih mudah. Langkah awal yang penting adalah memiliki sebuah ide sebagai fondasi tulisan. Ide ini dapat berasal dari mana saja---pengalaman pribadi, peristiwa terkini, atau fenomena sosial. Namun, ide tersebut belum cukup jika tidak diolah dengan baik. Di sinilah peran penting sudut pandang atau angle dalam penulisan.

Menentukan Sudut Pandang (Angle)

Sudut pandang adalah cara kita mengupas ide yang telah kita tentukan. Angle memberikan fokus pada artikel, membimbing arah tulisan, dan membantu kita untuk tetap terstruktur. Angle yang baik harus memenuhi tiga kriteria utama:

  • Penting: Apakah sudut pandang ini penting untuk dibahas? Relevansi terhadap pembaca sangat krusial, karena angle yang tidak penting akan membuat artikel terasa tidak bermakna.
  • Berdampak: Seberapa besar dampak dari angle ini? Sebuah angle yang kuat akan memberikan efek yang signifikan bagi pembaca, baik dalam memberikan informasi baru, memicu pemikiran kritis, atau mempengaruhi perasaan mereka.
  • Menarik: Selain penting dan berdampak, angle juga harus menarik. Ini akan menentukan apakah pembaca mau meluangkan waktu untuk membaca artikel hingga akhir atau tidak.

Ketiga kriteria ini harus dipenuhi agar sudut pandang yang diambil menjadi tajam dan efektif. Dalam menentukan angle, kita bisa memanfaatkan metode 5W + 1H (What, Who, When, Where, Why, How). Metode ini akan membantu memperjelas pertanyaan-pertanyaan yang penting dalam artikel kita, sekaligus menjadikan tulisan lebih kaya informasi.

Sebagai contoh, mari kita ambil misalkan contoh program pelatihan wirausaha muda yang diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM di Bali. Program ini berlangsung dari 10 hingga 13 Oktober 2024 di Denpasar dan berfokus pada peningkatan kapasitas wirausaha lokal, khususnya generasi muda. Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal melalui pengembangan UMKM, yang telah terbukti sebagai pilar penting dalam perekonomian nasional.

Workshop tersebut melibatkan berbagai sesi, seperti manajemen bisnis, pemasaran digital, pengelolaan keuangan, serta inovasi produk. Peserta diajak untuk memahami lanskap bisnis yang dinamis serta memanfaatkan teknologi digital guna memperluas jangkauan pasar. Dalam konteks ini, pelatihan juga menekankan pentingnya branding dan promosi digital, sehingga para pengusaha muda dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

Jika kita hendak menulis artikel mengenai acara ini, penting untuk menentukan sudut pandang yang relevan dan menarik. Beberapa aspek yang bisa diangkat meliputi:

  • Kontribusi UMKM dalam Pemulihan Ekonomi: Mengulas bagaimana peningkatan jumlah wirausaha di Bali dapat membantu memperkuat ekonomi daerah, terutama pasca-pandemi.
  • Peran Wirausaha Muda: Fokus pada bagaimana generasi muda dapat menjadi agen perubahan dalam ekosistem wirausaha di Bali, membawa ide-ide inovatif yang sesuai dengan tren global.
  • Pelatihan yang Berkelanjutan: Menyoroti pentingnya pelatihan seperti ini untuk memastikan bahwa wirausaha muda tidak hanya sekadar memulai bisnis, tetapi juga dapat bertahan dan berkembang.

Menggunakan metode 5W1H dapat membantu menyusun kerangka tulisan yang informatif:

  • What: Program pelatihan wirausaha muda oleh Kementerian Koperasi dan UKM.
  • Who: Para wirausaha muda, Kementerian Koperasi dan UKM, serta para mentor dan pengajar.
  • When: 10-13 Oktober 2024.
  • Where: Denpasar, Bali.
  • Why: Meningkatkan kapasitas dan daya saing wirausaha lokal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
  • How: Melalui pelatihan intensif yang mencakup manajemen bisnis, pemasaran digital, inovasi produk, dan pengelolaan keuangan.

Dengan sudut pandang yang tepat, artikel ini akan lebih terarah dan dapat menggali dampak yang lebih mendalam dari pelatihan tersebut terhadap pembangunan ekonomi di Bali. Misalnya, jika kita menyoroti dampak sosial dari program ini, kita bisa mendiskusikan bagaimana upaya ini dapat membantu memberdayakan masyarakat setempat, terutama generasi muda, dalam menciptakan peluang kerja dan mengurangi ketergantungan terhadap sektor-sektor ekonomi yang lebih tradisional.

Kesimpulan

Menulis artikel adalah proses kreatif yang dimulai dengan menentukan sudut pandang yang tajam dan berdampak. Dengan menggunakan teknik 5W + 1H, kita bisa menyusun tulisan yang informatif, fokus, dan relevan. Program pelatihan wirausaha muda ini dapat menjadi contoh bagaimana pelatihan yang efektif mampu menghasilkan wirausaha yang tidak hanya sukses, tetapi juga berkontribusi positif bagi perekonomian daerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun