Mohon tunggu...
Renaldi Bayu
Renaldi Bayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - I'm a Student of Accounting at Udayana University.

@malleumiustitiae @refknow (Enjoy Writing, Reading and Dialectics)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kolaborasi Lensa Pemahaman: Sebuah Pandangan Harmonisasi Hidup

2 Desember 2023   07:00 Diperbarui: 2 Desember 2023   07:18 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudut pandang sangat penting dalam membentuk cara kita memandang dunia. Faktor-faktor seperti fisik, psikologis, sosial, kedudukan budaya, pengetahuan, dan pengalaman memegang peranan penting dalam membentuk sudut pandang seseorang. Dalam situasi berdebat atau berkelahi, ketidakmampuan memahami sudut pandang orang lain seringkali menimbulkan kesenjangan komunikasi sehingga memicu konflik yang tidak perlu. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membuka diri terhadap sudut pandang yang berbeda, karena hal ini dapat menjadi kunci terciptanya dialog konstruktif dan penyelesaian konflik.

Misalnya dalam dunia fotografi, mengubah sudut pengambilan gambar bisa menghasilkan karya seni yang berbeda-beda. Hal ini mencerminkan bahwa cara kita melihat sesuatu dapat mempengaruhi interpretasi kita terhadap objek tersebut. Penerapan konsep ini dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan bahwa sudut pandang yang beragam dapat memperkaya pemahaman kita terhadap suatu permasalahan, sehingga memungkinkan kita melihat lebih jauh dan komprehensif. Oleh karena itu, memahami sudut pandang adalah kunci untuk menciptakan dialog konstruktif dan menyelesaikan konflik.

DALAM DUNIA FILSAFAT, ADA BEBERAPA ALIRAN YANG MENGUBAH CARA PANDANG MANUSIA

Aliran filsafat memberikan pandangan unik tentang bagaimana manusia memahami dunia. Rasionalisme yang menempatkan akal sebagai alat utama memberikan pemahaman logis terhadap konsep dan gagasan. Sedangkan Empirisme menekankan pengalaman indrawi sebagai sumber pengetahuan. Positivisme menjadikan fakta sebagai dasar kebenaran, sedangkan Kritik mengajarkan sikap skeptis terhadap klaim yang tidak mempunyai dasar yang kuat. Idealisme dengan memandang hasil pemikiran sebagai konsep tertinggi mengajarkan pentingnya ide dan konsep.

Jika dibandingkan antara orang yang berwawasan luas dan orang yang berpengalaman, keduanya mempunyai nilai yang unik. Orang yang berwawasan luas mempunyai kemampuan melihat situasi dari berbagai sudut pandang dan mempunyai pemikiran kritis. Di sisi lain, orang yang berpengalaman membawa hikmah dari pengalaman hidupnya, memiliki kepekaan terhadap situasi, dan memberikan pandangan praktis.

INTEGRASI WAWASAN DAN PENGALAMAN DALAM MENCIPTAKAN PENGETAHUAN HOLISTIK

Menggabungkan wawasan dan pengalaman memerlukan sikap terbuka terhadap perubahan dan pertumbuhan pribadi. Orang yang berwawasan luas bisa melihat potensi dan peluang dari berbagai sumber ilmu, sedangkan orang yang berpengalaman bisa memberikan konteks dan hikmah dari perjalanan hidupnya. Proses ini menciptakan landasan yang kuat untuk pemahaman yang lebih mendalam mengenai kompleksitas dunia.

Ilmu pengetahuan, sebagai hasil pengalaman yang teruji dan diakui secara umum, dapat terus berkembang seiring berjalannya waktu. Hal ini mencerminkan kolaborasi antara sudut pandang yang berbeda, dimana pengetahuan diperoleh melalui akal dan pengalaman bersama. Dengan cara ini, sains menjadi lebih dari sekedar kumpulan fakta, namun juga suatu bentuk pemahaman holistik tentang dunia.

DIALOG SEBAGAI SARANA MEMBUKA PINTU SOLUSI KREATIF

Dalam menghadapi perdebatan atau konflik, dialog yang mempertimbangkan beragam sudut pandang dapat membuka pintu bagi solusi yang lebih kreatif dan inklusif. Terlibat dalam diskusi yang menghargai perbedaan dapat menciptakan masyarakat yang lebih terbuka, kompetitif dan mampu menghadapi tantangan masa depan. Albert Einstein pernah berkata, "Kreativitas adalah keberanian menghadapi ketidakpastian." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun