Mohon tunggu...
Renaldi Bayu
Renaldi Bayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - I'm a Student of Accounting at Udayana University.

@malleumiustitiae @refknow (Enjoy Writing, Reading and Dialectics)

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Membangun Masa Depan Kampus yang Lebih Adil: Solusi untuk Politik Kampus yang Kejam

16 November 2023   09:43 Diperbarui: 27 November 2023   14:07 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.clipartkey.com/view/obhTRh_transparent-political-clipart-political-science-clipart/

Sebuah masalah yang muncul adalah penolakan terhadap mahasiswa yang berfokus pada pembelajaran daripada politik kampus. Kriteria seleksi yang lebih mementingkan pengalaman dan keterampilan tertentu seringkali membuat mahasiswa yang niatnya belajar merasa tidak diakui. Ini menciptakan situasi di mana yang dipilih adalah mereka yang sudah dikenal dan memiliki keahlian tertentu, sementara yang berada di belakang harus memiliki Surat Keterangan Pengalaman (SKP) sebelum lulus, yang menjadi tantangan tersendiri.

Kesulitan Mencari Regenerasi Baru

Tantangan lain adalah kesulitan dalam mencari regenerasi baru. Mahasiswa yang ingin mengambil peran kepemimpinan dalam kegiatan kemahasiswaan seringkali harus bersaing dengan mereka yang sudah memiliki relasi dan koneksi yang kuat. Meskipun ini adalah tantangan besar, hal ini tidak boleh menjadi alasan untuk berhenti berjuang. Mahasiswa harus tetap mempertahankan semangat mereka untuk berkontribusi meskipun mereka mengalami penolakan.

Demokrasi dan Rotasi Anggota

Pemikiran tentang demokrasi menjadi penting dalam konteks politik kampus. Prinsip demokrasi adalah memungkinkan sirkulasi anggota dan pergantian kepemimpinan. Namun, terkadang, pelaksanaan demokrasi ini mungkin tidak berjalan dengan baik dalam politik kampus. Pengalaman penolakan, terutama setelah memberikan argumen yang kuat untuk kontribusi di organisasi, dapat menjadi sebuah kekecewaan yang besar.

Kesimpulan

Pemikiran tentang politik kampus yang kejam memang bukan tanpa dasar. Mahasiswa sering menghadapi tantangan dalam mencapai posisi kepemimpinan dalam kegiatan kemahasiswaan, terutama jika mereka lebih fokus pada pembelajaran daripada politik kampus. Penting untuk terus menjaga semangat dan menjalani proses seleksi dengan penuh dedikasi. Pemahaman akan prinsip demokrasi dalam politik kampus juga harus digalakkan agar rotasi anggota dan kepemimpinan bisa berjalan lebih efektif. Dengan cara ini, kita dapat mengurangi kesan kejamnya politik kampus dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi semua mahasiswa. Dalam mengatasi tantangan politik kampus yang kejam, langkah pertama adalah meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang proses seleksi dan demokrasi di perguruan tinggi. Mahasiswa perlu tahu hak-hak mereka, termasuk hak untuk menyuarakan kekhawatiran dan berpartisipasi dalam perubahan sistem politik kampus. Selain itu, mahasiswa juga perlu memperkuat kemampuan mereka dalam hal keterampilan sosial, kepemimpinan, dan komunikasi. 

Ini dapat membantu mereka bersaing secara lebih merata dalam politik kampus. Perguruan tinggi juga dapat mempertimbangkan kebijakan yang lebih transparan dalam proses seleksi dan pengambilan keputusan, sehingga mahasiswa merasa bahwa mereka memiliki kesempatan yang lebih adil. Selanjutnya, pengembangan regenerasi yang sehat harus menjadi prioritas. Ini termasuk memberikan kesempatan yang lebih besar bagi mahasiswa baru untuk berpartisipasi dalam organisasi dan kegiatan kemahasiswaan. Dengan demikian, mereka dapat membawa ide-ide segar dan energi baru, yang diperlukan untuk pertumbuhan berkelanjutan organisasi. Dalam menjalani politik kampus, mahasiswa juga harus tetap memelihara semangat mereka untuk berkontribusi dan memperjuangkan perubahan. Mereka dapat mencari dukungan dari sesama mahasiswa, dosen, atau organisasi-organisasi mahasiswa yang berbagi nilai-nilai yang sama.

Terakhir, penting untuk mengingat bahwa politik kampus tidak harus selalu kejam. Dengan upaya bersama dan kesadaran akan isu-isu tersebut, mahasiswa dapat berperan dalam menciptakan lingkungan yang lebih adil, inklusif, dan berpusat pada pembelajaran di perguruan tinggi. Politik kampus yang lebih baik dapat memperkuat partisipasi dan pengembangan pribadi mahasiswa, yang pada akhirnya akan membawa manfaat besar bagi seluruh komunitas kampus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun