Setelah berhasil menggapai puncak Gunung Raung, esok harinya 10 Desember 2011, sekitar pukul 9.00 aku, Fathur, Danu dan Indra berpamitan dengan anak-anak Mapala Mapensa yang sudah meluangkan waktunya untuk menjadi leader di pendakian gunung Raung kemarin kemudian kami melanjutkan perjalanan dengan kereta api menuju Surabaya. Rencana selanjutnya adalah mendaki Gunung Argopuro bersama dengan anak-anak Jalawira yang 6 tahun lalu pernah mendaki Gunung Argopuro bersama. Sampai di Surabaya kami pun langsung disambut oleh teman-teman dari Mapala Jalawira.
11 Desember 2011, Indra izin pamit pulang dan memutuskan untuk tidak ikut mendaki ke Gunung Argopuro karena masa cuti yang hampir habis sehingga harus segera kembali ke Jakarta. Sekarang tinggal akudan Danu yang akan melanjutkan Ekspedisi Gunung di Jawa Timur.. Malam harinya kami berpesta di sekretariatJalawira (UKM pecinta alam Universitas Hang Tuah, Surabaya). Esoknya, 12 Desember 2011, aku dan Danu diajak oleh Teguh untuk keliling kota Surabaya, tepatnya di Taman Makam Pahlawan. Di sana kami belajar banyak tentang kota Surabaya tempo dulu.
Gunung Argopuro adalah gunung kedua yang saya daki di ekspedisi ini. Gunung Argopuro (3088 MDPL)terletak di Situbondo, Jawa Timur. Tim kami terdiri dariDanu dari Solo, Fisik dari Jombang dan Anggota Jalawira Surabaya. Di gunung ini aku ikut rombongan dari Mapala Jalawira karena mereka ingin mengadakan Pendidikan dan Latihan (DIKLAT) di Gunung Argopuro dengan calon anggota sebanyak tujuh orang.
14 Desember 2011 sekitar pukul 08.00 tim berangkat menuju pantai Pasir Putih terdulu sebelum menuju Gunung Argopuro. Ini dilakukan karena mereka ingin memperkenalkan divisi perairan (SELAM) kepada calon Anggota baru mereka. Tiba di Pasir Putih Situbondo pukul 16.00. Tim beristirahat sejenak kemudian melaksanakan upacara pembukaan Pendidikan dan Latihan ( DIKLAT ) Jalawira dengan hening. Malam harinya akuDevi (mantan calon anggota jalawira) dan Danu ngobrol-ngobrol dan bercanda tawa di pinggir pantai bersama Senior Jalawira hingga larut malam tepatnya pukul empat subuh sementara Anggota Jalawira yang lain sibuk mengurusi calon anggota.
Pukul 14.00 aku, Danu dan anggota Jalawira yang nge-drop (Angga Jemblung) tiba di pos bayangan (mata air I). Kami pun mendirikan tenda karena jika kami paksakan untuk melanjutkan perjalanan menuju pos I (Cikasur) resiko akan semakin besar. Medannya sangat jauh dan terjal belum lagi harus melewati pos bayangan II (mata air II) kemudian melintasi sekitar sebelas sabana dan banyak sekali bukit serta air hanya berada di mata air I. Pukul 16.00 kami putuskan untuk istirahat total hingga besok pagi karena mata air I tempatnya sangat angker dan banyak binatang buasnya.
17 Desember 2011 pukul 07.00 kami bertiga bangun untuk bersiap-siap melanjutkan perjalanan menuju pos I (Cikasur) dengan target paling lama 17.00 harus sudah tiba di sana. Pukul 12.00 kami tiba di pos bayangan mata air II dan istirahat di sana sebelum melanjukan perjalanan menuju pos I (Cikasur). Sekitar pukul 13.30 kami tiba di sabana pertama. Saat itu mulai turun hujan dan kabut yang sangat tebal. Pandangan kami hanya sebatas beberapa meter saja dan lagi-lagi teman saya, anggota Jalawira kembali nge-drop karena sudah tidak kuat membawa tas carriernya.Akhirnya aku putuskan untuk membongkar tas carriernya untuk memperingan muatannya.Aku membawa tenda di tangan kanan beserta framenya dan sebuahtramontina(golok) di tangan kiri.
Pukul 15.00 setelah berjuang keras dengan lelah yang menghampiri, kami pun tiba di pos I (Cikasur) dan disambut oleh anggota Jalawira (Teguh) yang terlebih dahulu tiba sehari sebelumnya.Kami senang sekali bertemu dengan mereka. Bagaimana tidak, dari awal pendakian kami hanya bertiga saja sebagai timsweaper (penyapu). Ternyata mereka pun cemas dengan keadaan kami bertiga. Setelah ngobrol dan minum yang hangat aku pun mendirikan tenda untuk istirahat setelah seharian berjalan. Tidak lupa juga aku memotong rambut sama seperti ketika di Gunung Raung beberapa hari yang lalu.
Pukul 08.00 tim melanjutkan kembali perjalanan menuju pos II Cisentor dan langsung menuju puncak Rengganis dan Argopuro. Pukul 10.30 tim tiba di pos II Cisentor kemudian mendirikan tenda dan mempersiapkan peralatan yang akan dibawa sebelum melanjutkan perjalanan menuju puncak. Medan menuju puncak cukup terjal dan harus melewati tiga belas sabana dan beberapa bukit. Sekitar pukul 11.30 aku, Danu dan Fisik berangkat terlebih dahulu menuju puncak sementara anggota dan calon anggota masih sibuk membuat bivak buatan dariponco (jas hujan). Di perjalanan kami bertiga saling bantu satu sama lain karena medannya yang terjal dan panjang. Sekitar pukul 14.00 akhirnya kami bertiga tiba di puncak Rengganis dengan cuaca berkabut dan disusul oleh anggota Jalawira pukul 14.20.
Setelah istirahat sejenak kami mengadakan upacara di puncak. Ketika menyanyikan lagu Syukur tim meneteskan air mata termasuk aku.Selesai upacara kami mengambil beberapa foto di sana. Pukul 15.30 tim memutuskan untuk kembali menujucampdi pos II Cisentor karena cuaca yang tidak bersahabat dan waktu juga yang sudah agak sore. Pukul 17.15 tim tiba di pos II Cisentor dengan selamat walaupun dalam perjalanan kami diguyur hujan yang lumayan deras. Kami kemudian menuju tenda  untuk membuat makanan dan minuman untuk menghangatkan tubuh kami karena cuaca saat itu dingin sekali hingga tubuh kami menggigil.
21 Desember 2011 Danu memutuskan untuk izin pamit pulang menuju Solo karena dia harus kembali untuk bekerja di salon potong rambut punyanya sendiri.Sekarang tinggal aku sendiri yang meneruskan ekspedisi gunung di jawa timur. 22 Desember 2011 pukul 11.00 ketika sedang asyik-asyiknya tidur tiba-tiba Teguh menbangunkanku untuk mengajak ke tempat penanaman mangrove di daerah Pantai Kenjeran. Dengan modal alat masak dan logistik ala kadarnya kami berdua pun berangkat menuju kesana. Sesampainya di sana kami langsung menuju tempat penanaman mangrove dengan medan yang landai dan lumayan jauh. Sepanjang jalan aku hanya melihat tambak ikan milik warga setempat. Setelah berjalan sekitar satu jam akhirnya kami sampai ke tempat yang dituju. Ternyata tempatnya sangat menarik dan nyaman untuk menghilangkan rasa penat setelah melakukan pendakian yang melelahkan kemarin. Sore harinya kami melanjutkan perjalanan untuk kembali ke sekretariat Jalawira dan istirahat sebelum melakukan pendakian ke gunung Arjuno.
bersambung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H