Prinsip Kimia Hijau yang keenam ini berkaitan dengan mengurangi produk turunan sementara. Misalnya pada penggunaan cat minyak berbasis alkid menghasilkan uap yang mengandung bahan kimia berbahaya. Solusi yang dapat ditempuh yaitu pengembangan campuran berbahan minyak kedelai dan gula sebagai resin pengganti.
7. Prosedur yang aman untuk mencegah kecelakaan
Hal ini berkaitan dengan memilih dan mengembangkan kimia yang aman sehingga meminimalkan resiko kecelakaan kerja. Misalnya pada penggunaan HCI (Asam Klorida) di laboratorium yang berakibat menghasilkan gas berbahaya. Solusi yang dapat ditempuh yaitu memilih bahan-bahan alami dari tumbuhan.
8. Pencegahan polusi secara real-time
Prinsip ini berkaitan dengan monitor reaksi kimia secara realtime untuk mencegah kebocoran bahan beracun. Solusi yang dapat ditempuh dengan membangun sistem monitoring suhu (Sensor DHT11).
9. Desain produk yang mudah terurai
Prinsip ini berkaitan dengan desain bahan kimia yang mudah terurai dan dibuang. Misalnya permasalahan limbah plastik yang sulit terurai. Solusi yang dapat ditempuh seperti membuat plastik dari tepung singkong dan bahan mudah terurai lainnya.
10. Penggunaan katalis
Prinsip Kimia Hijau ke-10 ini berkaitan dengan pemilihan katalis untuk meminimalkan limbah dalam reaksi kimia. Contoh solusi yang dapat ditempuh yaitu mengganti karbit dengan beras untuk mempercepat proses pematangan buah.
11. Penggunaan bahan yang terbarukan
Hal ini berkaitan dengan penggunaan bahan baku dari sumber terbarukan. Misalnya pada penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor yang berasal dari minyak bumi. Untuk mengurangi permasalahan, bisa beralih ke bahan bakar tenaga surya.
12. Penggunaan pelarut dan bahan baku yang lebih aman
Hal ini berkaitan dengan pemilihan pelarut yang aman untuk setiap reaksi. Misalnya pada penggunaan pelarut perkloroetilena pada industri dry cleaning yang dapat mencemari air tanah. Solusi yang dapat ditempuh dengan mengganti perkloroetilena dengan karbondioksida cair.
Manfaat Penerapan Kimia Hijau
Tujuan kimia hijau adalah untuk menciptakan proses kimia yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan. Cara yang ditempuh melalui kimia hijau yaitu dengan mengurangi atau menghilangkan bahan beracun dari awal hingga akhir siklus produk.
Meskipun berkaitan erat dengan produk, manfaat penerapan Kimia hijau tidak terbatas di industri. Implementasi prinsip Kimia hijau juga memiliki manfaat di beberapa bidang lainya, seperti lingkungan, kesehatan, dan lainnya.
Berikut sejumlah contoh manfaat penerapan Kimia Hijau di berbagai bidang: