Mohon tunggu...
Bayu Prasetiyo
Bayu Prasetiyo Mohon Tunggu... Seniman - Pendaki Rabun Senja

Seorang pengembara yang menyerang dikala fajar menyingsing dan diterangi bias mentari

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pendakian Mistis Gunung Merbabu

20 Agustus 2019   02:14 Diperbarui: 20 Agustus 2019   02:21 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri
Cerita mistis merbabu tidak sampai situ, 2 minggu lamanya saya mengembara dan kembali kejakarta, ada hal janggal yang terjadi walau posisi saya sudah jauh meninggalkan daerah tersebut dan itu berkaitan dengan merbabu. Saat sedang berkendara didampingi seorang wanita yang dulu "ehm" masa lalu. 

Dia membuka obrolan mistis, klo saat ini dibelakang kita tepatnya dijok tengah ada wanita berbaju putih dengan rambut terurai kedepan sebagian dan sedikit terlihat wajahnya yg pucat sedang duduk dalam mobil ikut sama kita, dalam artian dimobil ini ada 2 cwe 1 cwo dan dia juga bercerita wanita itu dari "watu gubug" yang saya dan dia juga ga tau dimana tempat itu, saat itu saya hanya mengira mungkin "watu gubuk" itu ada di pendakian selanjutnya setelah merbabu yaitu merapi karna dimerapi banyak batu besar. 

Setelah melepas rindu dan kembali pulang kerumah saya langsung nyalakan komputer dan cari digoogle dengan kata kunci "watu gubug merapi", hasil yang didapat dari google "watu gubug" ada di merbabu tapi bukan berada di jalur selo atau jalur yg saya lewati melainkan ada dijalur lain. Kembali saya menduga mungkin mahluk itu dari wanita yg "kesurupan" di tenda sebelah, tapi saya tidak terlalu ambil pusing karna sudah bukan hal yang baru dan aneh lagi. memang saya juga ikut mendoakan dari jauh, tepatnya dari dalam tenda saya sendiri. 

Karna saya risih, kasian dan ingin bungkam mulut perempuan itu yang sama sekali ga lucu. Kejadian seperti ini sebagian besar disebabkan oleh kelakuan orang itu sendiri saat digunung ataupun hutan ditambah kurangnya "bekal" yg dibawa.

Saat menceritakan ini dan mengingatnya kembali bulu kuduk saya merinding dan yang tadi saya bilang "ehm" dia bukan pendaki dan tidak pernah ke merbabu dan saya tau dia lebih "peka" ketimbang saya. Sekian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun