Universitas Jember kembali melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara daring ditahun 2021. Program KKN UNEJ kembali harus dilaksanakan secara daring di kampung halaman masing-masing mahasiswa (Back to Village).
Sampai saat ini, Program KKN UNEJ BTV telah dilaksanakan untuk yang ketiga kalinya sejak pertama munculnya Pandemi Covid-19 pada akhir tahun 2019 lalu.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi Penyebaran Covid-19 tanpa mengesampingkan kesejahteraan masyarakat Indonesia ditengah Pandemi Covid-19. Salah satu tempat yang dijadikan target lokasi KKN UNEJ BTV 3 yaitu di Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember.
Kebijakan Pemerintah untuk terus menerapkan PPKM selama masa Covid-19 cukup memberikan dampak yang signifikan terhadap masyarakat termasuk UMKM. Selama PPKM berlangsung, banyak warga yang kehilangan mata pencaharian utama karena harus mematuhi Kebijakan Pemerintah.
Program KKN UNEJ BTV III tahun 2021 dilaksanakan dengan tujuan untuk membantu mengurangi dampak yang ditimbulkan dengan menawarkan 5 pilihan topik yang salah satunya yaitu “Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19”.
Program tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memberikan solusi kepada para pelaku UMKM terdampak Covid-19 agar mampu mempertahankan aktivitas dan usahanya dengan cara memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada melalui beberapa fitur aplikasi yang tersedia baik di Android maupun smartphone lainnya.
Bu Nurul mengaku Produk Jamur yang ia hasilkan memiliki kualitas yang cukup bagus karena berukuran cukup besar, berwarna putih bersih dan dapat bertahan satu minggu dalam kulkas dengan kemasan tertutup.
elain itu, Bu Nurul juga mengatakan bahwa jamur yang ia hasilkan memiliki kualitas produk yang baik karena bibit yang digunakan adalah bibit unggul yang didatangkan langsung dari Jogja. Bibit Jamur tersebut memiliki tekstur yang keras, warna putih dan mampu bertahan hingga 3,5 bulan.
Dalam sekali panen yang biasanya adalah satu bulan pasca penanaman, Bu Nurul mendapatkan keuntungan yang lumayan dengan memasarkan jamurnya kepada masyarakat sekitar.
Bu Nurul menjual produk hasil panen jamur dengan harga sekitar Rp. 15.000,00 per kilogramnya. Selain jamur mentah hasil panen, Bu Nurul juga menjual beberapa produk olahan jamur seperti Pentol jamur, Sate jamur, Jamur Crispy dan beberapa olahan jamur yang lainnya.
Sejauh ini, Bu Nurul masih memasarkan produk hasil panen jamur dan produk olahan jamur kepada masyarakat sekitar berdasarkan pesanan dengan menemui langsung dikediaman Bu Nurul. Sehingga tidak semua masyarakat sekitar mengetahui usaha budidaya jamur yang dijalankan oleh Bu Nurul.
Apalagi dengan adanya Pandemi Covid-19 yang juga menambah dampak yang cukup meresahkan untuk usaha Jamur Tiram Bu Nurul (Bayu/KKN12/Patrang/Ekocrys).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H