Mohon tunggu...
Bayu_Al
Bayu_Al Mohon Tunggu... Penulis - Terus Berkarya

Aku selambar daun terakhir, Mencoba bertahan diranting yang membenci angin. ••••••••••••• Aktif Organisasi Sosial dan Pelukis Senjiwanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bayangan yang Sudah Tiada

7 Januari 2024   07:23 Diperbarui: 7 Januari 2024   07:59 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senja menyapa ingin pulang kepada rumahnya,
dalam situasi diri ku merana,
bayang-bayang hitam mengkelabui jiwa.
Banyak hal untuk aku berkata,
kepada siapa aku berbicara.

Kapada siapa?

Malam kini tiba,
dengan diriku yang masih di temani sunyi,
seorang berjalan ditemani bayangnya sendiri,
dengan mimpi yang kini tak terpenuhi.

Aku ingin menyelam dilautan dalam,
Dengan bayangan yang sudah tiada,
kepadanya Aku berbicara,
kepada Aku yang gila,
kepada pengharapan rindu kenang Mereka.

Kepadanya,
kepada Ayah, Ibu , Nenek, dan Kakek,
mapaun pula kepada Aku,
dengan ke tidak kewarasaan Aku,
Pula juga bayangan rindu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun