Perbincangan Luka Lama (Puisi Dalam Cerpen)
Duduk perbincangan nona,
Di pangkuan senja,
hati bagai reruntuhan luka lama,
nona pilu terukir dalam nada.
Kata-kata tercekat dalam luka,
layu seperti bunga senja,
Kesedihan merayap candramawa,
seperti kabut merangkum kata.
Kata mereka pula,
Kata memainkan luka,
Luka memainkan kata,
Kata pula bisa jadi bahagia,
Meracik manis mu nona,
Bagaikan peran utama,
peran yang tak terlihat,
bisa dirasakan dalam dada,
sampai relung jiwa yang terpikat,
Kesedihan merayap candramawa,
Bincangan ucap mu maracut dalam luka lama,
sebuah kisah lalu jadi makna,
jadi makna membagongkan buat luka.
Sudah nona,
sudah cukup,
cukup sudah,
aku pula memendam luka,
namun pula memendam rasa,
aku mencintaimu sejak lama,
namun aku pula bagong tak berani ucapkan cinta.
Awal tahun baru
Jakarta, 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H