Mereka memekakkan dengan bergaungnya singa,
Lupa akan alur, lupa akan riak yang rapat,
Membedakan dari buruk,
lalu menilai saja.
Di ujung kata yang terucap,
Hati menjelma lautan yang beradu.Â
Bergema laksana sorak dalam sunyi,
Namun tak menyentuh kehampaan jiwa.
Terhempas kabar buruk dalam tawa,
Menghunjam tajam, menusuk ragam batin.
Orang sering terperangkap dalam bayangan,
Menilai tanpa merasai kesulitan yang dialami.
Janganlah kata menjadi cambuk,Â
Bentuk luka di relung relung jiwa.Â
Biarkanlah keikhlasan menenangkan,
Dalam doa yang terucap ikhlas dari sanubari.
Dalam doa yang tulus,
kisah hidup kita terhias penuh makna.
#Maret 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H