Mohon tunggu...
Bayu_Al
Bayu_Al Mohon Tunggu... Penulis - Terus Berkarya

Aku selambar daun terakhir, Mencoba bertahan diranting yang membenci angin. ••••••••••••• Aktif Organisasi Sosial dan Pelukis Senjiwanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bunga yang Terbakar yang Menyisahkan Harumnya

4 Desember 2023   14:49 Diperbarui: 4 Desember 2023   15:25 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di taman yang penuh pesona, 

Bunga-bunga merekah dalam keindahan, 

Namun api mengintai dengan ganas, 

Menyulut bunga-bunga dalam keprihatinan.

Kamu terbakar,
menyisakan harum yang abadi, 

Walaupun tubuh mu hangus terpanggang, 

Aroma manis mu tetap terjaga dalam hati, 

Kisah keindahan yang takkan pudar dalam angan.

Dari bara yang merajai kegelapan, 

Mereka menari dalam cahaya terakhir, 

Meninggalkan pesona yang abadi, 

Bunga yang terbakar, tetaplah jadi saksi.

Harummu tetap mewah dalam ingatan, 

Meskipun tubuhmu hangus terbakar, 

Kau kisah akan keindahan, 

Yang takkan luntur meski terjerumus dalam bahaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun