Mohon tunggu...
Bayu Ardi Nugraha
Bayu Ardi Nugraha Mohon Tunggu... -

sarjana pendidikan UNY

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

ISL Bukan Tempat yang Pas untuk Timnas U-19

16 Oktober 2014   18:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:46 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegagalan garuda jaya di pentas Piala Asia U19 sangat disayangkan semua pihak. Tim yang digadang-gadang sebagai Garuda "jaya" nyatanya tidak dapat dibuktikan kejayaannya. Namun, nasi telah menjadi bubur. kegagalan biarlah menjadi pembelajaran untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Timnas Indonesia U19 telah membukakan mata kita bahwa ternyata indonesia kaya akan sumber daya manusia, di bidang sepak bola. Penulis yakin masih banyak talenta luar biasa yang belum terekspose di luar sana. timnas Indonesia U19 juga mengajarkan kepada tim lain bahwa mengelola tim profesional harus dengan cara yang profesional termasuk dalam hal-hal penunjang seperti nutrisi untuk pemain, pelatih mental, physical treatment, dan lain-lain. banyak yang mencibir hal ini hanya membuang-buang uang saja, toh tetap gagal juga. namun hal ini memang harus diterapkan di dalam tim profesional.

Sebagai pecinta timnas, penulis mengkhawatirkan tentang masa depan talenta-talenta ini. Kebanyakan dari mereka telah diklaim oleh tim-tim dari Indonesia Super League. Pertanyaanya adalah tepatkah ISL sebagai tempat untuk mengembangkan kemampuan pemain-pemain ini? penulis agak mengkhawatirkan kredibilitas ISL sebagai liga yang baik. Dalam penyelenggaraannya, ISL masih menyiakan banyak masalah ;seperti tunggakan gaji, pengelolaan tim yang masih amatir, fasilitas yang buruk, masalah suap, masalah wasit, dan masih banyak permasalahan lainnya. Akankah talenta hebat seperti ini akan meredup seiring dengan keikutsertaan mereka di isl.

Sebelumnya, penulis sudah para individu ini dapat berkiprah di luar negeri seiring dengan hasil positifnya dalam tur timur tengah. Namun, semenjak pembatalan keikutsertaan mereka di turnamen COTIF D' ANDALUCIA program yang dijalankan pelatih menjadi kacau. Dari sinilah awal kepesimisan penulis.  Sangat disayangkan sekali jika pemain bertalenta tinggi seperti mereka akan redup seiring berjalannya waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun