Mohon tunggu...
Bayu Mustaqim Wicaksono
Bayu Mustaqim Wicaksono Mohon Tunggu... Teknisi - Bayu

Mempelajari kapal, mengerjakan pesawat, menyukai kereta api, menggunakan sepeda, dan memilih mobil sebagai alternatif terakhir alat transportasi.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Oi, Jangan Nunggu Azan Magrib Sambil Tidur!

24 Mei 2018   23:14 Diperbarui: 24 Mei 2018   23:52 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alquran. (instagram.com/ruhikelam)

Di kampus, kegiatan kuliah biasanya disesuaikan oleh dosen ketika bulan puasa. Jadwal-jadwal yang seharusnya dekat dengan azan magrib diganti ke lain waktu. Alhasil, kosong. Tak ada kegiatan apapun.

Perut kosong pula. Kombinasi yang tepat untuk tidur. Dan itulah yang dilakukan teman saya. Saat magrib menjelang, dan azan berkumandang, si dia malah sempoyongan. Bukannya segar malah setengah sadar.

Pengalaman bangun kliyengan seperti itu juga dirasakan banyak orang dan bukan di saat puasa saja. Ada banyak alasan, mulai dari urusan spiritual, kejiwaan, hingga kesehatan. Tapi, pengalaman adalah guru yang utama bukan? Jadi, buat apa ikut mencoba.

Padahal, ada banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan menjelang magrib. Akrabnya disebut ngabuburit.

Pertama, kita bisa isi dengan kegiatan keagamaan. Tadarus Alquran adalah salah satu contohnya. Kan di bulan Ramadan semua pahala dilipatgandakan. Lumayan lho, sejak asar sampai magrib. Bisalah sekali khatam. Hehe, bercanda. Ga perlu dipaksa seperti itu juga.

Alquran. (instagram.com/ruhikelam)
Alquran. (instagram.com/ruhikelam)
Karena ada waktu yang panjang, bisa juga sekalian baca terjemahannya. Lebih bagus lagi jika baca tafsirnya juga. Jangan berhenti di situ, lanjutkan. Amalkan pula isi Alquran itu nantinya.

Selain tadarus, biasanya di masjid-masjid sering diadakan kajian menjelang berbuka. Ikut saja. Daripada bengong di rumah, yang didengar cuma lagu Sayang (Via Vallen). Datang ke majelis ilmu itu ada pahalanya juga. Apalagi sambil mendengarkan.

Bonusnya, bisa dapat jamuan buka puasa. Enak atau enak banget? Ya ueenaak tenan.

Kedua, kita bisa ngabuburit dengan berolahraga. Puasa ga boleh loyo. Stamina harus tetap terjaga. Nih ya, menurut metode OCD-nya Abang Deddy, berolahraga dalam keadaan puasa akan lebih efektif dalam membakar lemak. Hayo, siapa yang Ramadan goal-nya ingin kurus saat lebaran? Jangan malas olahraga ya.

Para pemuda bermain basket menunggu azan magrib. (Ilma De Sabrini)
Para pemuda bermain basket menunggu azan magrib. (Ilma De Sabrini)
Jika pun impian kurus tak tercapai, minimal kita mendapat performa yang tetap prima selama puasa. Coba lihat anak-anak, meskipun puasa mereka tetap ceria dan ga letih, lesu, lemah, dan lunglai. Masih main kejar-kejaran malah.

Ketiga, ada kegiatan yang lebih santai. Menyiapkan menu-buka-puasa bersama. Bisa dengan teman sekosan. Atau dengan keluarga.

Masak bersama itu ampuh lho untuk merekatkan hubungan. Jadi, kita bisa lebih akrab lagi dengan teman atau keluarga. Di sinilah strategi dan kekompakan diuji. Parameternya mudah, hidangan siap pada waktunya dan semua orang menikmatinya dengan bahagia.

Keempat, mengikuti kegiatan sosial. Banyak sekali kelompok yang membutuhkan sukarelawan selama Ramadan. Mungkin kamu bisa bergabung dengan salah satunya.

Kegiatan sosial - ILUSTRASI. (Ecka Pramita / Majalah Kartini)
Kegiatan sosial - ILUSTRASI. (Ecka Pramita / Majalah Kartini)
Partisipasi kamu dijamin akan memberikan efek yang lebih besar, untuk diri senidri dan oang lain. Selain mengenal dan akrab dengan sesama panitia, kita juga bisa berbagi untuk sesama. Ingat, kita dituntut untuk selalu tolong-menolong dalam kebaikan.

Tuh, banyak juga ya kegiatan yang bisa kita lakukan untuk ngabuburit. Jadi, masih mau tidur saja? Tidur-tidur bae, orang apa kebo?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun