Mohon tunggu...
Bayu Mustaqim Wicaksono
Bayu Mustaqim Wicaksono Mohon Tunggu... Teknisi - Bayu

Mempelajari kapal, mengerjakan pesawat, menyukai kereta api, menggunakan sepeda, dan memilih mobil sebagai alternatif terakhir alat transportasi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Langkah Aman Menggunakan Pesawat

27 Februari 2016   21:54 Diperbarui: 6 Maret 2016   19:28 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keempat, perhatikan petunjuk keselamatan yang ada. Beda pesawat, beda maskapai, beda pula petunjuk keselamatannya. Demo keselamatan yang diperagakan oleh pramugari harap disimak dengan saksama. Kalau demonya terlalu cepat atau ada yang belum dipahami, silakan baca kartu keselamatan yang ada di kantung kursi. Atau, bisa juga tanya ke pramugari, lumayan kan punya bahan pembuka obrolan.

[caption caption="Karyawan Lion Group menunjukkan kartu petunjuk keselamatan pesawat Boeing 737-800 yang dioperasikan oleh Lion Air. (Bayu M. Wicaksono)"]

[/caption]Perhatikan selalu letak pintu dan jendela darurat dan bagaimana menggunakannya. Tiap-tiap tipe pesawat dan pabrikan memiliki konfigurasi jalan keluar darurat yang khas berikut mekanisme pengoperasiannya. Selalu berikan perhatian lebih untuk hal tersebut, kecuali merasa sudah mengetahui seluruh pesawat yang dioperasikan maskapai.

Selanjutnya, harap tidak mengotak-atik komponen pesawat. Tiap komponen itu penting dan saling menunjang terciptanya penerbangan yang aman. Pelampung jangan dijadikan mainan apalagi dibawa pulang. Lah, kalau saatnya dibutuhkan mau pakai apa? Pakai sarung? Sarung ga bisa bikin ngambang.

Perilaku lain yang juga berbahaya harus dihindari. Merokok misalnya, tidak ada lagi perdebatan haram, makruh, mubah. Di pesawat merokok pasti haram. Silakan nanya muter-muter ke usdadz seantero dunia kalau ga percaya. Membuka pintu atau jendela darurat dalam keadaan tidak darurat  juga tidak dibenarkan. Kepanasan bukanlah keadaan darurat (kecuali panasnya karena kebakaran, itu juga ada prosedur bukanya), paham! Jika akses darurat terbuka, dapat dipastikan pesawat tidak akan bisa digunakan sampai dikembalikan dalam keadaan semula. Tertunda deh terbangnya.

Keenam, gunakan sabuk keselamatan, (lebih baik) selama duduk sepanjang penerbangan. Di darat saja kondisi cuaca mudah berubah, lebih-lebih di angkasa sana tempat awan bersemayam. Apalagi pesawat melaju hingga ratusan mil per jam. Rasanya memang tidak nyaman, tetapi relakanlah ketidaknyamanan sebentar itu daripada mendapat ketidaknyamanan jangka panjang karena kita abai terhadap keselamatan.

Sebagai motivasi, perlu disampaikan bahwa penumpang pesawat Aloha Airlines pada tahun 1988 di Hawai sana selamat seluruhnya walaupun kabin pesawat terlepas! Terlepasss! Nah, artinya tidak ada alat keselamatan yang dibuat sia-sia kan.

Terakhir dan utama, berdoalah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Secara psikologis, berdoa dapat menyebabkan ketenangan selama penerbangan. Secara agama, berdoa dapat menyebabkan turunnya rahmat dan perlindungan Tuhan. Berdoa juga dapat mengisi waktu luang selama di atas pesawat, itu secara hikmahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun